Sunday, November 6, 2011

Persembahan Kecil: Marie Curie

Tulisan ini sebagai simbol bahwa saya pribadi sangat menghormati Anda, Marie Curie. Selamat Ulang Tahun Tante.

Mungkin banyak dari para pecinta fisika sangat mengagung-agungkan ilmuwan fisika yang namanya sangat tenar seperti Albert Einstein, Sir Issac Newton, Dirac, Gallileo Gallilei, Stephen Hawking, dan masih banyak lainnya. Ya, memang mereka semua adalah orang-orang luar biasa. Mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk sebuah ilmu sains terbesar di dunia, fisika.

Namun bagi saya ada sebuah nama yang acapkali lupa disebutkan ketika para pecinta fisika ditanyakan siapakah tokoh idola mereka. Nama itu adalah Marie Curie. Hanya sedikit pecinta fisika yang mengerti bagaimana jasa dari seorang wanita yang dilahirkan pada 7 November 1967 ini. Ya, mungkin mereka luput dari ilmu yang disumbangkan oleh Marie Curie dalam ilmu fisika. Mungkin memang ilmu yang disumbangkan oleh beliau tak setenar relativitas, mekanika, prinsip kesimetrian, kuantum, atau prinsip penciptaan alam semesta.  Tapi, percayalah apabila Anda membaca biografi beliau maka jangan heran apabila Anda akan berhasil dipermalukan oleh apa yang telah dia lakukan.

Marie Curie adalah wanita yang dengan gigih melakukan riset dalam bidang radioaktif. Bidang yang banyak ditakuti oleh umat manusia dengan dalih sebagai ilmu pembawa petaka. Lalu apakah yang membuatnya istimewa di mata saya? Ok, marilah kita mulai cerita kita. Marie Curie dilahirkan di Polandia dalam sebuah keluarga guru (sama dengan saya hehehe). Seperti keluarga saya, maka hidup di dalam keluarga guru bukanlah hidup yang bermegah-megah. Terlebih ketika terjadi krisis di Polandia keluarga terkena dampak. Keluarga beliau menjadi jatuh miskin dan itu memaksanya untuk hidup dalam serba keterbatasan. Bahkan, untuk menggali ilmu saja Marie Curie harus mencari ilmu secara sembunyi-sembunyi. Inilah hal pertama yang membuat saya malu. Seorang sepeti saya yang mungkin hidupnya jauh lebih mudah dari beliau justru tidak mampu memanfaatkan kehidupan saya. Beliau mesti mencari ilmu dengan susah payah. Sedangkan saya, ya, untuk tamat sekolah mungkin itu sudah di atas kertas namun itu tetap saja tak bisa menaikkan semangat belajar saya.

Sebab kehematan dan kegigihan beliau, akhirnya beliau berhasil melanjutkan sekolah di Universitas Sorbonne, Paris pada tahun 1981. Apakah teman-teman ingat Universitas Sorbonne itu? Ya, itu adalah Universitas tempat Andrea Hirata berkisah tentang perjuangan dia dalam mencari ilmu pada sekuel Laskar Pelangi. Sebuah novel yang sangat menginspirasi. Di Universitas Sorbonne, Marie Curie memilih untuk mendalami Fisika dan Matematika. Kesempatan untuk belajar tidak pernah disia-siakan oleh Marie Curie. Itulah sebabnya pada masa kuliah ini, Marie Curie menyiapkan berbagai bekal ilmu untuk kemudian hari.

Bekal ilmu dari Universitas Sorbonne akhirnya tampak di mata dunia ketika Marie Curie berhasil mengisolasi radium dari laboratoriumnya. Tapi, apakah yang Anda pikirkan dari laboratorium milik Marie Curie ini? Laboratorium milik Marie Curie bukanlah laboratorium dengan tingkat safety sangat tinggi. Bukan laboratorium dengan fasilitas alat serba lengkap. Bukan. Laboratorium milik Marie Curie ini merupakan laboratorium tua yang sangat sederhana dengan alat seadanya. Inilah hal kedua yang membuat saya malu. Beliau berhasil melakukan riset yang luar biasa dalam keterbatasan. Beliau berhasil melompati dinding keterbatasan demi mimpinya. Tidak seperti saya. Hidup dalam lingkungan Universitas dengan uang yang cukup namun sampai detik ini saya belum juga melahirkan ilmu yang berguna bagi dunia. Marie Curie telah membuktikan bahwa keterbatasan diciptakan Tuhan untuk dilawan bukan untuk mengalahkan kita.

Marie Curie terus melakukan riset dalam bidang radioaktif di Laboratorium tuanya tersebut. Sehingga beliau berhasil menemukan beberapa unsur radioaktif lainnya seperti Polonium. Penelitian-penelitian dan jasa beliau dalam ilmu pengetahuan telah membawanya menjadi peraih Nobel Fisika pada 1903 dan Nobel Kimia pada 1911. Luar biasa. Dua nobel telah berhasil disabetnya. Suatu prestasi yang siapa pun akan sulit untuk menandinginya. Marie Curie menjadi satu-satunya wanita yang berhasil mengoleksi dua nobel dalam hidupnnya. Luar biasa.

Namun, hal yang membuat saya sangat salut dengannya adalah hal terakhir ini. Marie Curie tidak pernah mau untuk mendaftarkan penemuan-penemuannya ke Paten! Padahal, andai Anda tahu, Marie Curie meninggal pada umur 66 tahun pada tanggal 4 Juli 1934 dikarenakan kanker. Kanker yang disebabkan oleh banyaknya jumlah radiasi yang ia terima selama melakukan riset di Laboratorium sederhananya. Tapi, itulah Marie Curie. Beliau tak pernah mau mempatenkan hasil jerih payahnya yang telah merenggut nyawanya. Sebab Marie Curie memiliki prinsip yang sangat luar biasa: "Ilmu pengetahuan adalah untuk umat manusia"

Selamat jalan Marie Curie. Semoga ilmu yang Anda wariskan tanpa Anda patenkan akan menjadi cahaya dalam hidup manusia kelak. Selamat jalan Marie Curie. Selamat ulang tahun.