Yuant Tiandho. Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2013
(44)
-
▼
July
(23)
- Seleksi TOFI untuk APhO Singapore 2014
- Olimpiade Ainun dan Habibie Award (Olimpiade Onlin...
- The Grand Design (Ebook)
- Galaksi Memakan Gas
- Satu Juta Poundsterling untuk Mencari Alien
- Tata Surya Ternyata Punya Ekor
- Soal dan Pembahasan UN 2013 (UAD F15)
- Buku BSE Kelas XII Suharyanto
- Buku BSE Kelas XII SRI HANDAYANI
- Silabus Kelas XII
- Buku BSE Fisika Kelas XII Joko Budiyanto
- Buku BSE Fisika Kelas XII Siswanto
- Pemburu Unsur
- Semua Berawal dalam Kekacauan
- Teknik Ultra-cepat Menyingkap Prinsip-prinsip Pera...
- Math Solver (Android)
- Komputasi: Wolfram Alpha
- Hisab-Rukyat: Antara modernisasi Ilmu Falak
- Bumi, Kita, dan Alam Semesta
- Emas yang Hilang
- Berapa lama untuk melatih seseorang menjadi juara ...
- Soal dan Pembahasan UMB-PTN 2009
- Soal dan Pembahasan SIMAK UI 2012 (Kode 521)
-
▼
July
(23)
Penulis
Followers
Labels
Selamat Datang di Dunia Fisika
Melalui blog ini kami ingin mengajak para sahabat untuk mencintai fisikaKami Mencoba Berbagi
Kami sadar fisika adalah ilmu yang tidak mudah. Tapi kami percaya jika suatu bangsa tak akan maju tanpa ilmu fisikaSilahkan Nikmati Semua Konten
Seluruh konten yang ada di blog ini kami sajikan secara gratis. Tanpa dipungut biaya atau harus melakukan registrasiSemoga Fisika Indonesia Semakin Jaya
Karena kami sebagai pembelajar fisika sangat mengharapkan ilmu fisika dapat berkembang dengan pesat di Indonesia. Demi kemajuan tanah air tercinta
Tuesday, July 30, 2013
Olimpiade Ainun dan Habibie Award (Olimpiade Online Nasional)
Dalam
proses meningkatkan kualitas pendidikan dan memacu semangat belajar
siswa, Geschool.net jejaring sosial yang berbasis edukasi bersama orbit
digital.net bermaksud menyelenggarakan suatu event akbar yang dapat
diikuti secara masal memperebutkan teropi “Olimpade Online Nasional 2013
Ainun Habibie Award”. Event ini bermediakan koneksi internet yang
ditujukan bagi siswa-siswi di seluruh Indonesia. Event yang akan dirilis
pertama kali di Indonesia ini berjudul “Olimpiade Online Nasional”.
Thursday, July 25, 2013
The Grand Design (Ebook)
Silakan download ebooknya: Download Ebook The Grand Design (Stephen Hawking)
Galaksi Memakan Gas
KOMPAS.com — Selama ini, para astronom menduga jika
galaksi tumbuh dengan menyerap material dari sekitarnya, tetapi proses
ini sangat sulit untuk diamati secara langsung.
Baru-baru ini, didukung dengan adanya susunan yang pas antara galaksi dan kuasar, ilmuwan berhasil mengabadikan proses sebuah galaksi "menggemukkan dirinya" dengan memakan material gas di sekitarnya.
Kuasar atau quasi stellar radio source merupakan inti galaksi aktif yang berada sangat jauh dan merupakan obyek yang sangat terang, energetik, dan sangat kuat. Energi tersebut berasal dari black hole (lubang hitam) raksasa.
Cahaya dari kuasar melalui material yang ada di bagian depan galaksi sebelum mencapai Bumi. Hal ini memungkinkan adanya eksplorasi lebih rinci dan melihat bagaimana aksi galaksi memakan gas di sekitarnya.
"Kami mampu menggunakan very large telescope milik ESO untuk mengamati galaksi dan gas di sekitarnya," ujar Nicolas Bouche dari Research Institute in Astrophysics and Planetology (IRAP) di Toulouse, Perancis, seperti dikutip Universe Today, Kamis (4/7/2013).
"Artinya, kita dapat memecahkan masalah penting dalam formasi suatu galaksi, yakni bagaimana galaksi tumbuh dan memberi makan formasi bintang," imbuhnya.
Galaksi menguras sumber gas seiring proses pembentukan bintang baru. Untuk menjaga galaksi terus dapat tumbuh, sumber gas baru harus didapatkan.
Astronom menduga, kunci dari menjaga ketersediaan gas adalah koleksi gas dingin di sekitar galaksi. Gravitasi menarik gas itu sehingga mengelilingi galaksi sebelum akhirnya jatuh dan "dimakan" oleh galaksi tersebut.
Bukti aksi "makan" galaksi dan pertumbuhannya sebenarnya pernah didapatkan sebelumnya. Namun, temuan ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa gas di sekitar galaksi memang bergerak ke arah dalam galaksi.
Meskipun beberapa bukti mengenai pertumbuhan seperti itu pernah diamati sebelumnya, temuan ini adalah yang pertama yang mampu memperlihatkan bahwa gas memang bergerak ke arah dalam galaksi, bukan ke luar.
Penemuan ini dipublikasikan dalam sebuah makalah berjudul "Signatures of Cool Gas Fueling a Star-Forming Galaxy at Redshift 2.3" yang dimuat jurnal Science pada Jumat (5/7/2013) lalu. (Dyah Arum Narwastu)
Baru-baru ini, didukung dengan adanya susunan yang pas antara galaksi dan kuasar, ilmuwan berhasil mengabadikan proses sebuah galaksi "menggemukkan dirinya" dengan memakan material gas di sekitarnya.
Kuasar atau quasi stellar radio source merupakan inti galaksi aktif yang berada sangat jauh dan merupakan obyek yang sangat terang, energetik, dan sangat kuat. Energi tersebut berasal dari black hole (lubang hitam) raksasa.
Cahaya dari kuasar melalui material yang ada di bagian depan galaksi sebelum mencapai Bumi. Hal ini memungkinkan adanya eksplorasi lebih rinci dan melihat bagaimana aksi galaksi memakan gas di sekitarnya.
"Kami mampu menggunakan very large telescope milik ESO untuk mengamati galaksi dan gas di sekitarnya," ujar Nicolas Bouche dari Research Institute in Astrophysics and Planetology (IRAP) di Toulouse, Perancis, seperti dikutip Universe Today, Kamis (4/7/2013).
"Artinya, kita dapat memecahkan masalah penting dalam formasi suatu galaksi, yakni bagaimana galaksi tumbuh dan memberi makan formasi bintang," imbuhnya.
Galaksi menguras sumber gas seiring proses pembentukan bintang baru. Untuk menjaga galaksi terus dapat tumbuh, sumber gas baru harus didapatkan.
Astronom menduga, kunci dari menjaga ketersediaan gas adalah koleksi gas dingin di sekitar galaksi. Gravitasi menarik gas itu sehingga mengelilingi galaksi sebelum akhirnya jatuh dan "dimakan" oleh galaksi tersebut.
Bukti aksi "makan" galaksi dan pertumbuhannya sebenarnya pernah didapatkan sebelumnya. Namun, temuan ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa gas di sekitar galaksi memang bergerak ke arah dalam galaksi.
Meskipun beberapa bukti mengenai pertumbuhan seperti itu pernah diamati sebelumnya, temuan ini adalah yang pertama yang mampu memperlihatkan bahwa gas memang bergerak ke arah dalam galaksi, bukan ke luar.
Penemuan ini dipublikasikan dalam sebuah makalah berjudul "Signatures of Cool Gas Fueling a Star-Forming Galaxy at Redshift 2.3" yang dimuat jurnal Science pada Jumat (5/7/2013) lalu. (Dyah Arum Narwastu)
Source:http://sains.kompas.com/read/2013/07/08/1757187/Astronom.Menangkap.Basah.Aksi.Galaksi.Memakan.Gas
Satu Juta Poundsterling untuk Mencari Alien
KOMPAS.com — Sekelompok ilmuwan Inggris memiliki misi
baru untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Penyelidik dari
11 universitas dan badan ilmiah yang berbeda mulai mengatur misi
pencarian sosok yang dalam film fiksi ilmiah digambarkan sebagai makhluk
kecil berwarna hijau.
Kelompok yang menamai diri mereka UK Search for Extraterrestrial Intelligence (Seti) Research Network mengadakan pertemuan formal pertamanya pada Jumat (5/7/2013) di University of St Andrews. Diskusi ini adalah yang pertama kali digelar oleh sekelompok ilmuwan Inggris untuk membahas pencarian alien sejak tahun 2010. Saat ini, mereka perlu menyusun bagaimana cara mereka untuk mendanai misi ini.
Selama ini, AS adalah negara yang menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk mencari alien daripada negara lain. Namun, uang itu didapatkan dari dana pribadi, bukan uang hasil pembayaran pajak. Donatur yang terlibat dalam pendanaan US Seti Institute antara lain William Hewlett, David Packard, dan Gordon Moore.
Alan Penny, koordinator UK Seti Research Network, menyatakan jika kelompoknya akan meminta bagian dari anggaran ilmu pengetahuan Pemerintah Inggris. Sir Martin Rees dari English Royal Astronomer akan bertindak sebagai pelindung dan berharap mendapatkan dana 1 juta poundsterling dari dana tahunan tersebut.
"Jika kita mampu mendapatkan satu bagian di 200—setengah persen dari uang yang ada saat ini, kita akan mampu untuk membuat perbedaan luar biasa. Kita akan sebanding dengan usaha yang dilakukan Amerika," kata Penny seperti dikutip The Register.
"Saya tidak tahu apakah terdapat alien di luar sana, tetapi saya nekat untuk mencarinya. Sangat mungkin bila kita hidup sendiri di alam semesta. Coba pikirkan implikasinya, jika kita benar-benar sendirian, seluruh tujuan pada alam semesta ada dalam kita. Namun, bila kita tidak sendirian, hal itu merupakan jalan lain yang menarik," tambahnya.
Dalam pertemuan pertamanya itu, UK Seti Research Network mendiskusikan cara-cara untuk melakukan pencarian. Eamonn Ansbro, seorang astronom Irlandia, memberikan saran untuk mencermati lebih dekat lingkungan yang ada di sekitar Bumi untuk mencari alien. Anders Sandberg kemudian melakukan analisis dari teori permainan "skenario penyelidikan mematikan", di mana sebuah alien sosiopat mengirimkan robo-drone untuk menghancurkan sebuah peradaban di tempat yang mereka datangi.
Banyak dari peneliti Seti sebelumnya yang mengandalkan sinyal radio untuk menangkap suara dari peradaban yang berada sangat jauh dari bumi. Teleskop Lovell milik Jodrell Bank Center for Astrophysics sebelumnya telah digunakan dalam proyek Seti mencari alien secara komersial.
Meskipun lembaga donor yang tengah kekurangan uang Inggris belum pasti akan menyerahkan uang tunai untuk memburu alien, Tim O'Brien, pemimpin asosiasi Jodrell Bank, mengatakan bahwa ada langkah yang lebih murah dan mudah yang bisa dilakukan, yakni dengan membonceng proyek lain.
Sebagai contoh, Jodrell Bank sekarang bergabung dengan jaringan tujuh teleskop radio di seluruh Inggris dalam proyek e-Merlin. Proyek ini digunakan untuk penelitian fenomena ilmiah penting, seperti pembentukan bintang dan lubang hitam. Teleskop yang terhubung dengan Jodrell Bank melalui serat optik ini efektif untuk memungkinkan mereka bekerja secara simultan.
"Anda bisa mencari secara kebetulan. Jika teleskop sedang mempelajari kuasar, misalnya, kita mendukungnya dan menganalisis data untuk mencari berbagai jenis sinyal astrofisika tidak alami yang menarik perhatian astronom yang mungkin saja berhubungan dengan alien. Penelitian dengan cara ini akan membuat penelitian yang dilakukan Seti menjadi gratis," kata O'Brien.
"Ada miliaran planet di luar sana. Akan sangat disayangkan jika kita tidak membuka paling tidak setengah bagian dari telinga kita untuk sinyal yang mungkin saja dikirimkan untuk kita," tambahnya. (Dyah Arum Narwastu)
Kelompok yang menamai diri mereka UK Search for Extraterrestrial Intelligence (Seti) Research Network mengadakan pertemuan formal pertamanya pada Jumat (5/7/2013) di University of St Andrews. Diskusi ini adalah yang pertama kali digelar oleh sekelompok ilmuwan Inggris untuk membahas pencarian alien sejak tahun 2010. Saat ini, mereka perlu menyusun bagaimana cara mereka untuk mendanai misi ini.
Selama ini, AS adalah negara yang menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk mencari alien daripada negara lain. Namun, uang itu didapatkan dari dana pribadi, bukan uang hasil pembayaran pajak. Donatur yang terlibat dalam pendanaan US Seti Institute antara lain William Hewlett, David Packard, dan Gordon Moore.
Alan Penny, koordinator UK Seti Research Network, menyatakan jika kelompoknya akan meminta bagian dari anggaran ilmu pengetahuan Pemerintah Inggris. Sir Martin Rees dari English Royal Astronomer akan bertindak sebagai pelindung dan berharap mendapatkan dana 1 juta poundsterling dari dana tahunan tersebut.
"Jika kita mampu mendapatkan satu bagian di 200—setengah persen dari uang yang ada saat ini, kita akan mampu untuk membuat perbedaan luar biasa. Kita akan sebanding dengan usaha yang dilakukan Amerika," kata Penny seperti dikutip The Register.
"Saya tidak tahu apakah terdapat alien di luar sana, tetapi saya nekat untuk mencarinya. Sangat mungkin bila kita hidup sendiri di alam semesta. Coba pikirkan implikasinya, jika kita benar-benar sendirian, seluruh tujuan pada alam semesta ada dalam kita. Namun, bila kita tidak sendirian, hal itu merupakan jalan lain yang menarik," tambahnya.
Dalam pertemuan pertamanya itu, UK Seti Research Network mendiskusikan cara-cara untuk melakukan pencarian. Eamonn Ansbro, seorang astronom Irlandia, memberikan saran untuk mencermati lebih dekat lingkungan yang ada di sekitar Bumi untuk mencari alien. Anders Sandberg kemudian melakukan analisis dari teori permainan "skenario penyelidikan mematikan", di mana sebuah alien sosiopat mengirimkan robo-drone untuk menghancurkan sebuah peradaban di tempat yang mereka datangi.
Banyak dari peneliti Seti sebelumnya yang mengandalkan sinyal radio untuk menangkap suara dari peradaban yang berada sangat jauh dari bumi. Teleskop Lovell milik Jodrell Bank Center for Astrophysics sebelumnya telah digunakan dalam proyek Seti mencari alien secara komersial.
Meskipun lembaga donor yang tengah kekurangan uang Inggris belum pasti akan menyerahkan uang tunai untuk memburu alien, Tim O'Brien, pemimpin asosiasi Jodrell Bank, mengatakan bahwa ada langkah yang lebih murah dan mudah yang bisa dilakukan, yakni dengan membonceng proyek lain.
Sebagai contoh, Jodrell Bank sekarang bergabung dengan jaringan tujuh teleskop radio di seluruh Inggris dalam proyek e-Merlin. Proyek ini digunakan untuk penelitian fenomena ilmiah penting, seperti pembentukan bintang dan lubang hitam. Teleskop yang terhubung dengan Jodrell Bank melalui serat optik ini efektif untuk memungkinkan mereka bekerja secara simultan.
"Anda bisa mencari secara kebetulan. Jika teleskop sedang mempelajari kuasar, misalnya, kita mendukungnya dan menganalisis data untuk mencari berbagai jenis sinyal astrofisika tidak alami yang menarik perhatian astronom yang mungkin saja berhubungan dengan alien. Penelitian dengan cara ini akan membuat penelitian yang dilakukan Seti menjadi gratis," kata O'Brien.
"Ada miliaran planet di luar sana. Akan sangat disayangkan jika kita tidak membuka paling tidak setengah bagian dari telinga kita untuk sinyal yang mungkin saja dikirimkan untuk kita," tambahnya. (Dyah Arum Narwastu)
Editor : Yunanto Wiji Utom
Source: http://sains.kompas.com/read/2013/07/09/2214423/Ilmuwan.Butuh.Satu.Juta.Poundsterling.untuk.Cari.Alien
Tata Surya Ternyata Punya Ekor
KOMPAS.com — Astronom berhasil mengungkap foto ekor Tata Surya atau heliotail
untuk pertama kali. Ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika
Serikat (NASA) menyatakan bahwa ekor Tata Surya punya bentuk mirip empat
daun semanggi.
Soal dan Pembahasan UN 2013 (UAD F15)
Sahabat
dunia fisika, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan soal dan
pembahasan UN Fisika 2013. Seperti kita ketahui soal UN tahun 2013
terdiri dari 20 paket. Sehingga soal UN yang kami upload ini merupakan
salah satu soal UN dari 20 paket tersebut yaitu soal fisika paket "UAD
F15".
Untuk mengetahui paket UN-nya dapat dilakukan dengan membaca barcode yang terdapat pada pojok soal. Disini kami menggunakan software "Barcode Scanner" yang dapat diunduh secara gratis di google playstore. Jadi, jika Anda berminat silakan download saja tentu saja jika Anda menggunakan handphone OS Android.
OK, kami langsung saja bagikan soalnya, silakan download: Soal UN 2013 (UAD F15)
Untuk mengetahui paket UN-nya dapat dilakukan dengan membaca barcode yang terdapat pada pojok soal. Disini kami menggunakan software "Barcode Scanner" yang dapat diunduh secara gratis di google playstore. Jadi, jika Anda berminat silakan download saja tentu saja jika Anda menggunakan handphone OS Android.
OK, kami langsung saja bagikan soalnya, silakan download: Soal UN 2013 (UAD F15)
Sedangkan untuk pembahasannya ditunggu ya, karena masih dalam proses pengetikan.
Terima kasih karena.
Terima kasih karena.
Buku BSE Kelas XII Suharyanto
Tahun ajaran baru sudah akan dimulai. Bagaimana persiapan teman-teman untuk memasukinya. Sudah siap atau belum?
Buku BSE Kelas XII SRI HANDAYANI
Kekurangan bahan belajar fisika????
Silakan saja teman teman download buku fisika secara gratis nih. Kali ini kami akan membagikan buku fisika kelas XII karangan Sri Handayani. Lumayan sekali jika Anda ingin menambah bahan bacaan untuk menggilai fisika.
Silakan saja teman teman download buku fisika secara gratis nih. Kali ini kami akan membagikan buku fisika kelas XII karangan Sri Handayani. Lumayan sekali jika Anda ingin menambah bahan bacaan untuk menggilai fisika.
Silakan download: Buku BSE Fisika Kelas XII Sri Handayani
Terima kasih.
Silabus Kelas XII
Bagaiman persiapan menjelang tahun ajaran barunya teman-teman?
Orang yang cerdas selalu mempelajari apa yang dipelajari orang lain secara lebih dulu. Mau tahu apa saja silabus pelajaran yang akan kalian pelajari pada kelas XII ini?
Silakan download: Silabus Fisika XII
Buat guru-gurumu tercengan kagum karena kamu telah tahu apa yang akan mereka ajarkan. Semoga sukses.
Terima kasih.
Orang yang cerdas selalu mempelajari apa yang dipelajari orang lain secara lebih dulu. Mau tahu apa saja silabus pelajaran yang akan kalian pelajari pada kelas XII ini?
Silakan download: Silabus Fisika XII
Buat guru-gurumu tercengan kagum karena kamu telah tahu apa yang akan mereka ajarkan. Semoga sukses.
Terima kasih.
Buku BSE Fisika Kelas XII Joko Budiyanto
Ayo teman-teman serbu buku BSE gratis ini. Kali ini buku BSE karangan Joko Budiyanto yang siap kalian santap!.
Langsung saja download ya: Download BSE Joko Budiyanto
Terima kasih.
Langsung saja download ya: Download BSE Joko Budiyanto
Terima kasih.
Buku BSE Fisika Kelas XII Siswanto
Silakan langsung di download aja nih buku: Download Buku BSE Fisika XII Siswanto
Wednesday, July 24, 2013
Pemburu Unsur
Oleh Rob Dunn
Foto oleh Max Aguilera-Hellweg
Foto oleh Max Aguilera-Hellweg
Pada
22 oktober lalu, lonceng berdenting di kantor utama laboratorium Yuri
Oganessian di Dubna, sebelah utara Moskwa. Dua belas fisikawan nuklir
duduk di belakang meja yang berisi tumpukan kertas tinggi. Di seberang
lorong, sebuah siklotron sedang menembakkan atom-atom kalsium ke
selembar logam tipis dengan kecepatan 108 juta kilometer per jam.
Semua Berawal dalam Kekacauan
Oleh Robert Irion
Foto oleh Mark Thiessen, Seni oleh Dana Berry
Foto oleh Mark Thiessen, Seni oleh Dana Berry
Butir
debu itu diambil dari ekor komet yang terletak lebih dari 350 juta
kilometer dari Bumi. Sekarang, di bawah mikroskop elektron di sebuah lab
bawah tanah, debu itu membesar, sampai memenuhi layar komputer. Menilik
suatu petak gelap yang menyerupai tebing bergerigi, Dave Joswiak
menaikkan perbesaran hingga 900.000.
Sunday, July 21, 2013
Teknik Ultra-cepat Menyingkap Prinsip-prinsip Perancangan dalam Biologi Kuantum
Molekul-molekul yang dihasilkan mampu menciptakan sifat-sifat penting
dari molekul klorofil di dalam sistem fotosintesis, yang menyebabkan
koherensi mampu bertahan selama puluhan femtosekon dalam suhu ruangan.
Para peneliti dari University of Chicago telah berhasil menciptakan
suatu senyawa sintetis yang meniru dinamika kuantum yang kompleks
seperti yang bisa diamati dalam fotosintesis. Terobosan ini memungkinkan
dibangunnya cara fundamental terbaru untuk menciptakan teknologi energi
surya. Merekayasa efek kuantum untuk dijadikan sebagai perangkat
pemanen-cahaya sintetik tidak saja bisa terwujud, namun, prosesnya pun
ternyata lebih mudah dari yang diduga, lapor para peneliti dalam edisi
19 April jurnal Science.
Para peneliti merekayasa molekul kecil yang mendukung koherensi kuantum
agar tahan lama. Koherensi adalah perilaku superposisi kuantum yang
secara makroskopik bisa diamati. Superposisi adalah konsep kuantum
mekanik yang fundamental, dicontohkan dengan eksperimen klasik yang
dikenal sebagai Cat Schrodinger, di mana partikel kuantum tunggal
seperti elektron menempati lebih dari satu keadaan secara bersamaan.
Efek kuantum umumnya diabaikan dalam ketidakteraturan sistem yang besar dan panas. Namun demikian, eksperimen ultra-cepat spektroskopi yang baru-baru ini dikerjakan oleh Prof. Greg Engel dalam laboratorium kimia University of Chicago telah sukses menunjukkan bahwa superposisi kuantum mungkin berperan menghasilkan efisiensi kuantum yang nyaris sempurna dalam pemanenan cahaya fotosintesik, sekalipun dalam suhu fisiologis.
Antena fotosintetik – protein yang mengatur klorofil dan molekul-molekul cahaya-serapan lainnya pada tanaman dan bakteri – mendukung superposisi untuk bertahan lama dalam tingkat anomali. Banyak peneliti yang mengusulkan bahwa organisme telah berevolusi dan mengembangkan sarana untuk melindungi superposisi tersebut. Hasilnya: terjadi peningkatan efisiensi dalam proses mentransfer energi dari sinar matahari yang terserap ke bagian-bagian sel yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Hasil-hasil studi yang baru-baru ini dilaporkan ini telah menunjukkan bahwa manifestasi tertentu pada mekanika kuantum dapat direkayasa menjadi senyawa hasil buatan-manusia.
Para peneliti memodifikasi fluoresein – molekul serupa yang pernah digunakan untuk mewarnai Sungai Chicago menjadi hijau dalam rangka Hari St. Patrick – lalu menghubungkan pasangan-pasangan pewarna yang berbeda menjadi satu dengan menggunakan struktur penjembatan yang ketat. Molekul-molekul yang dihasilkan mampu menciptakan sifat-sifat penting dari molekul klorofil di dalam sistem fotosintesis, yang menyebabkan koherensi mampu bertahan selama puluhan femtosekon dalam suhu ruangan.
“Mungkin kedengarannya bukan waktu yang sangat lama – femtosekon setara dengan sepersejuta miliar detik,” kata rekan penulis studi Dugan Hayes, lulusan University of Chicago dalam bidang kimia, “Tapi pergerakan eksitasi melalui sistem juga terjadi pada skala waktu yang ultra-cepat ini, mengindikasikan bahwa superposisi kuantum dapat berperan penting dalam proses transfer energi."
Untuk mendeteksi bukti superposisi yang tahan lama, para peneliti memfilmkan aliran energi dalam molekul dengan menggunakan rekayasa laboratorium dan sistem laser tingkat tinggi dalam skala femtosekon. Tiga pulsa laser yang terkontrol secara tepat diarahkan ke dalam sampel, menghasilkan pancaran sinyal optik yang ditangkap dan diarahkan ke dalam kamera.
Dengan memindai jeda waktu di antara kedatangan pulsa-pulsa laser tersebut, para peneliti memfilmkan aliran energi di dalam sistem, menandainya sebagai rangkaian spektrum dua dimensi. Masing-masing spektrum dua-dimensi termuat dalam satu frame film, berisi informasi tentang keberadaan energi di dalam sistem sekaligus memberitahu jalur-jalur apa saja yang dilaluinya untuk mencapai ke sana.
Film ini mempertunjukkan relaksasi dari keadaan energi tingkat tinggi menuju ke keadaan energi tingkat yang lebih rendah dalam serangkaian waktu, serta memperlihatkan osilasi sinyal di area-area sinyal yang sangat spesifik, atau ketukan-ketukan kuantum. “Ketukan kuantum merupakan ciri dari koherensi kuantum, timbul dari interferensi antara keadaan-keadaan energik yang berbeda dalam superposisi, mirip dengan suara ketukan ketika dua instrumen musik yang tidak selaras mencoba memainkan nada yang sama,” ungkap Hayes.
Simulasi komputer menunjukkan bahwa koherensi kuantum bekerja dalam antena fotosintesis untuk menjaga eksitasi untuk tetap tidak terjebak dalam perjalanannya menuju pusat reaksi, yaitu tempat dimulainya konversi ke energi kimia. Dalam satu interpretasi, sebagaimana eksitasi berpindah melalui antena, keberlangsungannya tetap berada dalam superposisi dari semua jalur sekaligus, memaksa eksitasi berlanjut ke jalur yang semestinya. “Sebelum koherensi-koherensi ini berhasil teramati dalam sistem sintetis, ada keraguan bahwa fenomena yang kompleks mampu diciptakan di luar alam,” ujar Hayes.
Kredit: University of Chicago
Efek kuantum umumnya diabaikan dalam ketidakteraturan sistem yang besar dan panas. Namun demikian, eksperimen ultra-cepat spektroskopi yang baru-baru ini dikerjakan oleh Prof. Greg Engel dalam laboratorium kimia University of Chicago telah sukses menunjukkan bahwa superposisi kuantum mungkin berperan menghasilkan efisiensi kuantum yang nyaris sempurna dalam pemanenan cahaya fotosintesik, sekalipun dalam suhu fisiologis.
Antena fotosintetik – protein yang mengatur klorofil dan molekul-molekul cahaya-serapan lainnya pada tanaman dan bakteri – mendukung superposisi untuk bertahan lama dalam tingkat anomali. Banyak peneliti yang mengusulkan bahwa organisme telah berevolusi dan mengembangkan sarana untuk melindungi superposisi tersebut. Hasilnya: terjadi peningkatan efisiensi dalam proses mentransfer energi dari sinar matahari yang terserap ke bagian-bagian sel yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Hasil-hasil studi yang baru-baru ini dilaporkan ini telah menunjukkan bahwa manifestasi tertentu pada mekanika kuantum dapat direkayasa menjadi senyawa hasil buatan-manusia.
Para peneliti memodifikasi fluoresein – molekul serupa yang pernah digunakan untuk mewarnai Sungai Chicago menjadi hijau dalam rangka Hari St. Patrick – lalu menghubungkan pasangan-pasangan pewarna yang berbeda menjadi satu dengan menggunakan struktur penjembatan yang ketat. Molekul-molekul yang dihasilkan mampu menciptakan sifat-sifat penting dari molekul klorofil di dalam sistem fotosintesis, yang menyebabkan koherensi mampu bertahan selama puluhan femtosekon dalam suhu ruangan.
“Mungkin kedengarannya bukan waktu yang sangat lama – femtosekon setara dengan sepersejuta miliar detik,” kata rekan penulis studi Dugan Hayes, lulusan University of Chicago dalam bidang kimia, “Tapi pergerakan eksitasi melalui sistem juga terjadi pada skala waktu yang ultra-cepat ini, mengindikasikan bahwa superposisi kuantum dapat berperan penting dalam proses transfer energi."
Untuk mendeteksi bukti superposisi yang tahan lama, para peneliti memfilmkan aliran energi dalam molekul dengan menggunakan rekayasa laboratorium dan sistem laser tingkat tinggi dalam skala femtosekon. Tiga pulsa laser yang terkontrol secara tepat diarahkan ke dalam sampel, menghasilkan pancaran sinyal optik yang ditangkap dan diarahkan ke dalam kamera.
Dengan memindai jeda waktu di antara kedatangan pulsa-pulsa laser tersebut, para peneliti memfilmkan aliran energi di dalam sistem, menandainya sebagai rangkaian spektrum dua dimensi. Masing-masing spektrum dua-dimensi termuat dalam satu frame film, berisi informasi tentang keberadaan energi di dalam sistem sekaligus memberitahu jalur-jalur apa saja yang dilaluinya untuk mencapai ke sana.
Film ini mempertunjukkan relaksasi dari keadaan energi tingkat tinggi menuju ke keadaan energi tingkat yang lebih rendah dalam serangkaian waktu, serta memperlihatkan osilasi sinyal di area-area sinyal yang sangat spesifik, atau ketukan-ketukan kuantum. “Ketukan kuantum merupakan ciri dari koherensi kuantum, timbul dari interferensi antara keadaan-keadaan energik yang berbeda dalam superposisi, mirip dengan suara ketukan ketika dua instrumen musik yang tidak selaras mencoba memainkan nada yang sama,” ungkap Hayes.
Simulasi komputer menunjukkan bahwa koherensi kuantum bekerja dalam antena fotosintesis untuk menjaga eksitasi untuk tetap tidak terjebak dalam perjalanannya menuju pusat reaksi, yaitu tempat dimulainya konversi ke energi kimia. Dalam satu interpretasi, sebagaimana eksitasi berpindah melalui antena, keberlangsungannya tetap berada dalam superposisi dari semua jalur sekaligus, memaksa eksitasi berlanjut ke jalur yang semestinya. “Sebelum koherensi-koherensi ini berhasil teramati dalam sistem sintetis, ada keraguan bahwa fenomena yang kompleks mampu diciptakan di luar alam,” ujar Hayes.
Kredit: University of Chicago
Jurnal: D. Hayes, G. B. Griffin, G. S. Engel. Engineering Coherence
Among Excited States in Synthetic Heterodimer Systems. Science, 2013;
DOI: 10.1126/science.1233828
Sumber : Fakta Ilmiah, 20 April 2013, fisikanet.lipi.go.idMath Solver (Android)
Kabar yang sangat menggembirakan bagi pengguna android karena sekali lagi telah tersedia aplikasi yang memudahkan hidup kita. Kali ini giliran "math solver". Math solver adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk kalkulasi berbagai fungsi matematika, mulai integral, limit, mean dan median, dan puluhan (atau mungkin ratusan) fungsi lainnya. Apalagi aplikasinya ini gratis boooooo...
Sehingga mungkin teman-teman di sekolah SMA dapat menggunakan aplikasi ini untuk memudahkan pekerjaan rumah matematikanya. Asal jangan kelabasan sampai ujiannya juga ya hehehe..
Ok silakan saja unduh aplikasinya di "Playstore" atau langsung kunjungi: Download Math Solver (android)
Terima kasih.
Komputasi: Wolfram Alpha
Sobat dunia fisika apabila para sahabat menemui kesulitan seperti dalam proses integral, differensial, limit, atau proses matematika lainnya para sobat bisa melakukan komputasi secara gratis di situs wolfram alpha.
Berikut adalah situs wolfram alpha: Kunjungi situs wolfram alpha
Nah, di bawah ini adalah contoh tampilan dari wolfram alpha ketika saya mencoba melakukan integral dari x^2.
Selain dapat melakukan komputasi fisika wolfram alpha juga dapat mengecek data kimia, atom, biologi, bahkan hingga seni musik sekalipun.
Namun, apabila ingin menggunakan lebih lanjut wolfram alpha misalkan untuk mengetahui step by step hasil integral kita, kita harus memiliki akun wolfram alpha pro-nya. Atau apabila ada yang memiliki handphone android dapat download wolfram alpha edisi pro di blapkmarket.com. Namun, Anda harus memiliki username terlebih dahulu di situs tersebut. Tenang saja membuat akun di blapkmarket.com tidak sulit kok hanya memasukkan data yang tidak seberapa.
Berikut link wolfram alpha versi android:
Ok, terima kasih.
Berikut adalah situs wolfram alpha: Kunjungi situs wolfram alpha
Nah, di bawah ini adalah contoh tampilan dari wolfram alpha ketika saya mencoba melakukan integral dari x^2.
Selain dapat melakukan komputasi fisika wolfram alpha juga dapat mengecek data kimia, atom, biologi, bahkan hingga seni musik sekalipun.
Namun, apabila ingin menggunakan lebih lanjut wolfram alpha misalkan untuk mengetahui step by step hasil integral kita, kita harus memiliki akun wolfram alpha pro-nya. Atau apabila ada yang memiliki handphone android dapat download wolfram alpha edisi pro di blapkmarket.com. Namun, Anda harus memiliki username terlebih dahulu di situs tersebut. Tenang saja membuat akun di blapkmarket.com tidak sulit kok hanya memasukkan data yang tidak seberapa.
Berikut link wolfram alpha versi android:
Ok, terima kasih.
Hisab-Rukyat: Antara modernisasi Ilmu Falak
Selain belum terbentuknya kesepakatan para pihak, penentuan awal Ramadhan dan hari raya di Indonesia menjadi kian kompleks seiring berkembangnya 26 sistem hisab dan sebagian di antaranya memiliki akar yang dalam di tengah masyarakat Muslim Indonesia. Khususnya melalui lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan. Meski telah diklasifikasikan dalam golongan kurang akurat (taqriby), akurat (tahqiqi), dan sangat akurat (haqiqi bittahqiq), sebagian di antaranya mengklaim diri mempunyai akurasi tinggi atas dasar keberhasilannya mendeteksi hilal, meski masih kontroversial.
Masalah akurasi ini menarik perhatian kala berselang dua bulan kalender sebelum Ramadhan 1434 H, terjadi insiden kecil yang tak begitu terekspos, namun penting. Insiden itu, pada Jumat, 10 Mei 2013 pagi, saat sebagian besar Indonesia menjadi kawasan terpapar Gerhana Matahari, meski hanya tercakup zona penumbra (bayangan sekunder) sehingga mengalami gerhana sebagian saja. Semua terkesiap saat gerhana ternyata benar-benar terjadi dan laporan-laporan observasi (rukyat) gerhana pun bermunculan dari berbagai penjuru Indonesia.
Padahal, sebagian dari 26 sistem hisab itu memprediksi Indonesia tidak tercakup ke dalam kawasan Gerhana Matahari, termasuk sistem yang dipakai ormas arus utama. Bahkan, ormas yang modern pun turut kejeblos kala memublikasikan gerhana bakal terjadi pada Sabtu 11 Mei 2013 atau berselisih sehari kemudian.
Peristiwa ini memberikan kesan terjadinya salah-hitung sekaligus mengundang tanya bagaimana kendali mutu (tashih) yang diterapkan dalam tubuhnya? Kasus ini bukan yang pertama karena dalam sejumlah peristiwa gerhana sebelumnya, umumnya Gerhana Bulan, hal serupa juga dijumpai.
Bumi, Kita, dan Alam Semesta
KOMPAS.com - Untuk ketiga kalinya, Bumi berhasil
diambil dari jarak yang luar biasa jauhnya, mencapai miliaran kilometer,
dari bagian luar Tata Surya. Wahana antariksa Cassini mengambil Bumi
dari tempatnya mengorbit, Saturnus.
Dalam citra hasil jepretan Cassini yang belum dikalibrasi, Bumi tampak sebagai titik berwarna perak dan cemerlang. Bulan berada di bawah Bumi dalam citra tersebut, tampak sebagai lingkaran yang lebih kecil.
Apa yang bisa direnungkan manusia saat melihat wajah Bumi dari Saturnus itu? Kiranya, refleksi astronom ternama Carl Sagan (1934 - 1996) dalam buku "Pale Blue Dot : A Vision of the Human Future in Space" masih relevan.
Sagan menulis refleksi itu setelah melihat wajah Bumi berupa titik biru puncat (Pale Blue Dot) yang diambil wahana Voyager 1 pada tahun 1990, citra pertama Bumi yang diambil dari bagian luar Tata Surya. Berikut refleksi Sagan.
Dari titik yang sangat jauh ini, Bumi mungkin tidak menarik. Namun bagi kita, Bumi berbeda.
Renungkanlah lagi titik itu. Di sinilah titik itu. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang kamu pernah dengar, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka.
Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama, ideologi dan doktrin ekonomi, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pendiri dan penghancur peradaban, setiap raja dan petani, semua pasangan anak muda yang sedang jatuh cinta, setiap ibu, ayah dan anak-anak punya harapan besar, penemu dan petualang, setiap guru moral, semua politisi yang korup, setiap bintang besar, setiap pemimpin besar, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah hidup spesies kita hidup disana, di atas setitik debu, melayang di dalam pancaran cahaya Matahari.
Bumi hanyalah panggung kecil di area kosmos yang luas.
Pikirkan tentang sungai darah yang tumpah oleh jenderal dan raja-raja sehingga dalam keagungan dan kemenangan itu dapat menjadi bagian kecil dari sebuah titik. Pikirkan kekejaman yang dilakukan oleh penghuni dari salah satu sudut dari piksel ini kepada penghuni dari sudut lain yang sulit dibedakan dalam citra ini. Betapa sering kesalahpahaman terjadi, betapa tega mereka membunuh satu sama lain, betapa dalam kebencian mereka. Sikap kita, kesombongan kita, khayalan bahwa kita memiliki keistimewaan di semesta ditantang oleh titik pucat ini.
Planet kita adalah sebuah titik kesepian yang dibalut oleh kosmos yang gelap. Dalam ketidakjelasan kita, dalam keluasan ini, tak ada tanda bahwa bantuan akan datang dari luar untuk menyelamatkan kita dari kita sendiri.
Bumi adalah satu-satunya dunia, sejauh ini, yang memiliki kehidupan. Tak ada tempat lain, paling tidak dalam waktu dekat, bagi spesies kita bisa bermigrasi. Berkunjung, ya. Tapi tinggal, belum. Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah tempat kita berdiri.
Telah lama dikatakan bahwa astronomi rendah hati dan memberikan pengalaman membangun karakter. Mungkin tak ada demonstrasi yang lebih baik tentang kebodohan kesombongan kita selain gambar ini. Bagi saya, ini menggarisbawahi tanggung jawab kita untuk bersikap baik pada orang lain, serta melestarikan dan menghargai titik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita tahu.
Dalam citra hasil jepretan Cassini yang belum dikalibrasi, Bumi tampak sebagai titik berwarna perak dan cemerlang. Bulan berada di bawah Bumi dalam citra tersebut, tampak sebagai lingkaran yang lebih kecil.
Apa yang bisa direnungkan manusia saat melihat wajah Bumi dari Saturnus itu? Kiranya, refleksi astronom ternama Carl Sagan (1934 - 1996) dalam buku "Pale Blue Dot : A Vision of the Human Future in Space" masih relevan.
Sagan menulis refleksi itu setelah melihat wajah Bumi berupa titik biru puncat (Pale Blue Dot) yang diambil wahana Voyager 1 pada tahun 1990, citra pertama Bumi yang diambil dari bagian luar Tata Surya. Berikut refleksi Sagan.
Dari titik yang sangat jauh ini, Bumi mungkin tidak menarik. Namun bagi kita, Bumi berbeda.
Renungkanlah lagi titik itu. Di sinilah titik itu. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang kamu pernah dengar, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka.
Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama, ideologi dan doktrin ekonomi, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pendiri dan penghancur peradaban, setiap raja dan petani, semua pasangan anak muda yang sedang jatuh cinta, setiap ibu, ayah dan anak-anak punya harapan besar, penemu dan petualang, setiap guru moral, semua politisi yang korup, setiap bintang besar, setiap pemimpin besar, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah hidup spesies kita hidup disana, di atas setitik debu, melayang di dalam pancaran cahaya Matahari.
Bumi hanyalah panggung kecil di area kosmos yang luas.
Pikirkan tentang sungai darah yang tumpah oleh jenderal dan raja-raja sehingga dalam keagungan dan kemenangan itu dapat menjadi bagian kecil dari sebuah titik. Pikirkan kekejaman yang dilakukan oleh penghuni dari salah satu sudut dari piksel ini kepada penghuni dari sudut lain yang sulit dibedakan dalam citra ini. Betapa sering kesalahpahaman terjadi, betapa tega mereka membunuh satu sama lain, betapa dalam kebencian mereka. Sikap kita, kesombongan kita, khayalan bahwa kita memiliki keistimewaan di semesta ditantang oleh titik pucat ini.
Planet kita adalah sebuah titik kesepian yang dibalut oleh kosmos yang gelap. Dalam ketidakjelasan kita, dalam keluasan ini, tak ada tanda bahwa bantuan akan datang dari luar untuk menyelamatkan kita dari kita sendiri.
Bumi adalah satu-satunya dunia, sejauh ini, yang memiliki kehidupan. Tak ada tempat lain, paling tidak dalam waktu dekat, bagi spesies kita bisa bermigrasi. Berkunjung, ya. Tapi tinggal, belum. Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah tempat kita berdiri.
Telah lama dikatakan bahwa astronomi rendah hati dan memberikan pengalaman membangun karakter. Mungkin tak ada demonstrasi yang lebih baik tentang kebodohan kesombongan kita selain gambar ini. Bagi saya, ini menggarisbawahi tanggung jawab kita untuk bersikap baik pada orang lain, serta melestarikan dan menghargai titik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita tahu.
Source: Kompas
Tuesday, July 16, 2013
Emas yang Hilang
Saya baru melihat video hasil IPhO 2013 http://ipho2013.dk/ ipho2013-closing-ceremony-lives tream.htm.
Sedih dan kecewa sekali… Untuk pertamakalinya sejak 13 tahun, merah
putih tidak berada di jajaran peraih medali emas. Indonesia hanya dapat 4
perunggu dalam International Physics Olympiad (IPhO) ke 44 di Denmark.
Hilang sudah salah satu kebanggaan Indonesia…
Sebenarnya
turunnya prestasi Indonesia dalam IPhO ini sudah diperkirakan sejak
tahun 2011 yaitu semenjak adanya dua tim pelatih: Tim A (tim yang
disupport oleh dikbud) dan Tim B (tim volunteer dari Surya Univ yang
terdiri dari para alumni TOFI Dr. Hendra Kwee, Dr. Herry Kwee, Dr.
Zainul Abidin, Dr. Alexander Silalahi, Dr. Jong Anly, Yendi dsb).
Tim A melatih siswa untuk bertanding di IPhO sedangkan tim B untuk APhO. Siswa yang ikut APhO TIDAK boleh ikut IPhO.
Dalam IPhO 2011 Indonesia hanya meraih 1 emas (padahal dalam IPhO 2010
kita dapat 4 emas). IPhO 2012 juga 1 emas. IPhO 2013 dng 4 perunggu,
siswa terbaik Indonesia hanya meraih peringkat 107! Padahal dalam APhO
2013 siswa kita meraih peringkat 1 (the Absolute winner). Dalam APhO
2013 siswa kita mengalahkan semua siswa-siswa China, Taiwan, Singapore,
Thailand yang merajai IPhO 2013. Gimana tidak sedih dan kesal…
Sejak tahun 2012 saya sudah bicara dengan dikbud mengenai hal ini. Saya
mengusulkan kenapa tidak memanfaatkan tim volunteer ini untuk melatih ke
IPhO juga. Tim ini punya dedikasi dan sudah dikenal dalam rimba
olimpiade fisika dunia sebagai tim pelatih yang handal (bahkan tim ini
pernah dilamar untuk jadi tim pelatih di Malaysia, Arab Saudi, Mongolia
dll).
Saya berharap sekali pemerintah segera dapat membuat
solusi yang baik untuk ini. Semoga tahun depan prestasi Indonesia di
IPhO bisa pulih kembali. Kita kembalikan kebanggaan dan kehormatan
bangsa kita….
Source: Official Yohannes Surya
Berapa lama untuk melatih seseorang menjadi juara dunia olimpiade fisika?
Dibutuhkan minimal 2 bulan untuk meraih medali perunggu (Oki Gunawan
peraih perunggu pertama IPhO dilatih siang malam selama 2 bulan,
sampai-sampai rambut beberapa peserta rontok saking kerasnya belajar).
Dibutuhkan minimal 7 bulan untuk meraih medali perak (Perak pertama
diraih Teguh Budimulia lewat pelatihan 5 bulan jarak jauh dan 2 bulan
intensif)
Untuk medali emas
pelatihan intensif (pagi sampai malam) harus dilakukan 1-2 tahun (emas
pertama Made Agus Wirawan butuh sekitar 2 tahun, Absolute winner IPhO 37
Jonathan Mailoa butuh 1,5 thn)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Dalam beberapa kasus tampilan grafik kita tampak tidak begitu cantik, misal seperti pada Gambar dibawah. Nah, misalkan untuk kasus di a...
-
Teori fisika kuantum bermula ketika ilmu fisika klasik tak lagi mampu menjelaskan sebuah fenomena radias...
-
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang ...
-
Bagi yang ingin melanjutkan studinya di Magister Fisika Institut Teknologi Bandung, berikut adalah soal yang digunakan untuk ujian tes...
-
Kenapa sih harus dirubah ke Kelvin kak? Bikin repot aja. Kak, kan yang banyak dipake itu Celcius kok fisika malah milih Kelvin sih untuk sa...
-
Kapasitor plat sejajar, ya mungkin untuk teman-teman yang udah duduk di bangku SMA kelas XII ga asing lagi sama materi ini. Kalau di SM...
-
Beberapa hari yang lalu "Dunia Fisika" mendapat pertanyaan terkait penurunan divergensi dan curl dari medan listrik. Ya, mema...
-
Selain tempat download buku gratis, berikut ada tempat download artikel-artikel gratis. Silahkan cek di sini atau langsung kunjungi: http:...
-
Di tengah kenaikan harga BBM dimana harga bensin menjadi Rp. 6500, ada seorang teman yang memberi kabar bahagia ini. Beliau menginforma...
-
Mikroskop merupakan salah satu materi yang sering menyita waktu dalam pengerjaan soal UN. Memang sih, sebenarnya soal ini tergolong mudah j...