nah berikut di sini saya akan berbagi metode pengukurannya. Metode pengukuran ini dilakkan secara manual dan untuk yang otomatis mungkin saya akan share di kemudian hari. Silahkan cek metodenya di sini:
ImageJ adalah salah satu software pengolah data hasil mikroskopi dan SEM. Software ini dapat digunakan untuk mengukur ukuran sampel hasil SEM, rata-ratanya, dan berbagai analisis statistik lainnya. Silahkan bagi yang berminat dapat didownload pada link berikut:
Cahaya merupakan partikel yang tidak bermassa, namun apakah lintasan cahaya dapat terbelokkan oleh gravitasi? Silahkan download materi yang kami tulis melalui beberapa referensi (berbahasa Indonesia) berdasarkan kajian teori relativitas umum secara santai. Terima kasih banyak. Salam fisika.
Beberapa hari yang lalu "Dunia Fisika" mendapat pertanyaan terkait penurunan divergensi dan curl dari medan listrik. Ya, memang sedikit sulit untuk mencari yang edisi Bahasa Indonesia. Oleh karena itulah disini kami sedikit melakukan penurunan. Jika menginginkan materi tersebut silahkan download di sini:
Bagi yang ingin melanjutkan
studinya di Magister Fisika Institut Teknologi Bandung, berikut adalah soal yang digunakan untuk ujian tes masuk pada tahun 2014. Silahkan didownload dan
selamat berlatih. Maaf saya belum sempat membuat pembahasannya, doakan saja
segera saya sempat untuk membahasnya. Salam fisika.
Persamaan
diferensial merupakan suatu persamaan yang sangat sering dijumpai dalam fisika.
Persamaan gerak, persamaan osilator harmonik, persamaan Schrodinger dan sebagaianya
berisi persamaan diferensial. Persamaan ini sebelumnya dipelajari dalam mata
kuliah fisika matematik. Seringkali mahasiswa kekurangan berlatih, meski ada
beberapa buku yang menyajikan kunci jawaban semisal Mary L. Boas namun itu
hanya beberapa soal saja. Sedangkan mahasiswa terkadang sangat ingin berlatih.
Ingin mengerjakan sendiri tapi takut salah jika tak ada panduan, itulah
alasannya.
Atas
masalah tersebut disini kami ingin mengajak teman-teman untuk mulai menggunakan
software Wolfram Mathematica.Wolfram Mathematica dapat membantu teman-teman
untuk menyelesaikan persamaan diferensial. Berikut yang ingin kami bahas adalah
persamaan diferensial biasa.
Format
untuk mencari solusi persamaan diferensial biasa dengan Wolfram Mathematica
adalah:
DSolve[“persamaan
diferensial”, “variabel yang didiferensialkan”, “variabel pendiferensial”]
Atau
secara mudah cek saja contoh-contoh berikut, contoh tersebut terdapat dalam
buku Mary L. Boas dan terdapat solusinya.
Namun
jika ingin lebih lengkap lagi, teman-teman dapat melakukan semuanya di Wolfram
Alpha yang terkoneksi dengan internet. Dalam versi premiumnya, Wolfram Alpha
dapat menunjukkan step by step mendapatkan solusi tersebut. Tentu saja hal itu
mempermudah kegiatan belajar teman-teman. Namun jika tidak mampu mengupgrade ke
premium silahkan download full-nya untuk android disini:
Foto de Broglie (Sumber Gambar: http://www.aldebaran.cz/famous/people/Broglie_Louis.html)
Apakah elektron? Gelombang atau partikel? Apakah cahaya? Gelombang atau partikel? Lalu apakah saya?
Sebelum Max Planck merumuskan teori kuantum cahaya (foton) dan sebelum de Broglie mengeluarkan hipotesisnya, ilmuwan fisika memisahkan kondisi antara gelombang dan partikel. Tetapi setelah keduanya sukses menjelaskan berbagai fenomena fisis secara gamblang, dunia mulai bimbang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
Mungkin, judul tulisan saya ini merupakan judul tulisan yang telah banyak ditulis oleh orang-orang di seluruh dunia. Tapi, ga apa-apalah, disini tak ada maksud lain bagi saya dalam menulis tema ini kecuali sebagai suatu apresiasi atas perjuangan pendahulu-pendahulu kita (para pakar fisika) yang dengan susah payahnya menyusun teori fisika yang luar biasa rumitnya, meskipun dengan tujuan untuk menyederhanakan semuanya. Selain itu, saya juga ingin menjadi bagian (ya meskipun bagian yang sangat kecil sekali) dalam revolusi fisika. Jujur, saya sangat berharap menyaksikan bagaimana munculnya fenomena fisika yang suatu saat nanti akan menjadi hal yang luar biasa, misal seperti kemunculan relativitas, penemuan superkonduktor, atau seperti hal yang sangat sederhana namun luar biasa, penemuan hukum phytagoras. Dan bagi saya, keberadaan partikel Higgs Boson merupakan hal yang sangat fenomenal, fenomenal sekali malah.
Ok, saya akan mungkin langsung saja masuk ke area tulisan kita, partikel Higgs Boson itu merupakan partikel golongan boson yang tentu aja berinteraksi sama partikel-partikel lain penyusun suatu materi dan hasil interaksinya tersebut dapat membuat partikel itu memiliki massa. Bingung? Hehehe... Jadi begini, pada waktu awal mula penciptaan alam semesta, kan para ilmuwan juga bingung tuh bagaimana sih massa itu berasal? terus kok ada partikel yang punya massa dan ada juga yang ga punya massa? Nah, makanya diusulkanlah partikel Higgs Boson itu sama Peter Higgs sebagai solusi bahwa partikel yang awalnya tak bermassa itu bisa memiliki massa kalau lewat medan Higgs, ya ini analogi sama kalau kita berenang di kolam renang maka badan kita akan basah ketika kita kejebur di dalamnya. Mekanisme ini merupakan mekanisme yang sangat penting buangaet karena ini merupakan salah satu penjelasan, yang katanya sih masuk akal, dalam penjelasannya tentang asal muasal massa. Ingat, tanpa adanya massa tidak akan ada partikel penyusun suatu atom, kalau tidak ada atom maka tidak akan ada molekul, kalau ga ada molekul, ya tentu aja ga akan ada Anda dan saya dong hehehe.. Selain itu eksistensi massa itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses perkembangan alam semesta, mengingat gaya gravitasi adalah gaya terpenting dalam evolusi alam semesta dan massa adalah penyebab adanya gaya gravitasi (baik penjelasan gravitasi klasik (Newton) maupun gravitasi modern (Einstein)).
Tapi, sebenarnya teori fisika yang mana sih yang menyatakan eksistensi Higgs Boson? Ok, teori utama fisika yang membutuhkan adanya Higgs Boson dalam rumusannya adalah model standar fisika partikel. Jadi, teori ini merupakan sebuah kerangka kerja teoretik yang mendeskripsikan partikel elementer di alam semesta. Nah partikel elementer itu secara umum dibagi jadi partikel penyusun materi, partikel perantara interaksi materi, dan Higgs Boson. Kalau partikel penyusun materi kita tahu kan terbagi jadi 2 yaitu quark dan lepton. Partikel perantara
interaksi antar materi (force and carrier) disebut boson. Masing-masing
boson membawa gaya sendiri, gluon membawa gaya kuat, foton membawa gaya
elektromagnet W dan Z boson membawa gaya lemah dan graviton membawa
gaya gravitasi. Sedangkan Higgs Boson seperti dituliskan di atas adalah penentu massa.
Mungkin cukup demikian teori tentang Higgs Boson (kan cuma sekilas hehehe) tapi apa sih yang membuat saya memilih tema ini setelah sekian lama tak menulis di blog ini (ni gara2 sibuk hehhehe)?. Jadi, alasan yang sangat kuat yang menjadi dasar saya memilih tema ini ya seperti di tuliskan di awal tadi, dan sebuah kejutan luar biasa yang berasal dari CERN (ni akselerator terbesar di dunia lho) yang menyatakan bahwa mereka pada hari Rabu, 4 Juli 2012 mengklaim telah menemukan partikel yang sejauh ini sangat konsisten dengan sifat Higgs Boson, yaitu memiliki massa yang sangat berat (untuk golongan boson) yaitu 126 GeV. Dan hal fenomenal ini telah membuktikan sedikit hipotesis yang diusulkan oleh Peter Higgs 40 tahun lalu yaitu tentang eksistensi partikel Higgs Boson.
Semoga melalui penemuan fenomenal ini revolusi fisika benar-benar semakin dapat tercapai dan harapan teori penyatuan agung segera terwujud. Salam fisika!
O ya, sebagai sedikit catatan saya ingin menuliskan bahwa Higgs Boson ini juga terkadang disebut dengan partikel "tuhan". Saya berharap agar para pembaca sekalian yang masih beragama jangan segera telan mentah-mentah penyataan tersebut. Pernyataan itu sebenarnya bukan murni penamaan dari fisikawan, namun penamaan itu terkadang dilebih-lebihkan oleh media saja. Dan saya merupakan orang yang kurang nyaman dengan penamaan di atas (beruntung saya punya agama) jadi saya berharap namakanlah partikel tersebut sesuai dengan namanya.
Pernahkah Anda memikirkan bagaimana resistivitas konduktor apabila ia didinginkan hingga suhunya mendekati nol?
Hampir semua orang tahu jika resistivitas berbanding lurus dengan suhu. Semakin rendah suhu maka semakin rendah pula resistivitasnya. Namun, sebelum tahun 1911 belum ada satu orang pun yang dapat menjawab dengan bukti bagaimana resistivitas konduktor bila suhunya mendekati nol. Pada saat itu ada dua aliran yang mencoba mengajukan hipotesis tentang fenomena ini. Hipotesis pertama berbicara bahwa apabila konduktor didinginkan hingga mencapai nol mutlak maka aliran elektron pada konduktor tersebut akan berhenti (beku) dengan kata lain konduktor tersebut akan kehilangan konduktifitasnya, hipotesis inilah yang dianut oleh W. Kelvin. Hipotesis kedua menyatakan bahwa pada keadaan tersebut konduktor akan memiliki resistivitas sama dengan nol sesuai dengan sifat resistivitasnya yang mengikuti perubahan suhu.
Sampai pada 1908 H,K, Onnes berhasil untuk mencairkan helium pada suhu 4 K. Pada 1911 Onnes pun tertarik untuk mempelajari sifat logam pada suhu dingin dengan cara mendinginkan logam tersebut dengan menggunakan helium cairnya. Suatu fenomena yang sangat menarik muncul ketika ia mendinginkan raksa (Hg) pada suhu 4,2 K. Resistivitas Hg tiba-tiba saja menghilang!
Mulai pada saat itulah dikenal adanya fenomena superkonduktivitas, yaitu suatu fenomena dimana resistivitasnya akan menurun secara tiba-tiba mendekati nol apabila ia didinginkan hingga dibawah titik kritisnya. Fenomena inilah yang membuat Onnes meraih nobel fisika 1913.
Semenjak ditemukan superkonduktor sangat menyedot perhatian ilmuwan fisika. Mereka berlomba-lomba untuk mendapat superkonduktor dengan suhu yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.De Haas dan Voodg pada
tahun 1930 berhasil menemukan superkonduktor paduan Pb-Bi yang mempunyai Tc=8,8K.
Lalu pada tahun 1933 Meissner dan Ochsenfeld
menemukan gejala diamagnetik sempurna (penolakan fluks magnetik) dalam bahan
superkonduktor. Suatu sifat aneh superkonduktor yang menyebabkan bahan ini diusulkan menjadi bahan dalam kendaraan Maglev (Magnet Levitation). Jadi, apabila superkonduktor diletakkan pada magnet dengan medan magnet tertentu maka superkonduktor itu akan melayang.
Pada tahun 1973, Tcyang diperoleh dalam berbagai jenis material superkonduktor baru mencapai 23,2 K
yaitu pada paduan logam Nb3Ge. Sejak saat itu peneliti selalu gagal
memperoleh superkonduktor yang mempunyai Tcdiatas 23,2 K.
Pada tahun 1986 Bednorz
dan Muller di Laboratorium IBM Zurich, berhasil menemukan bahan keramik
superkonduktor dengan rumus kimia Ba1,8La0,15CuO4
dengan Tc = 30 K. Semenjak saat inilah para ilmuwan yakin bahwa superkonduktor dapat dibuat bukan hanya dari bahan konduktor, melainkan semikonduktor atau bahkan isolator! Chu,dkk, pada tahun 1987 menemukan superkonduktor YBa2Cu3O7-δ
atau dinamakan sistem YBCO yang dikenal dengan YBCO-123 dan mempunyai Tc=
92 K. Kemudian pada tahun 1988 Maeda,dkk menemukan superkonduktor Bi2Sr2Ca2Cu3O10atau
disebut juga dengan sistem BSCCO denatgan Tc= 110 K. Dalam sistem superkonduktor BSCCO terdapat 3 fasa yaitu
fasa 2201 (senyawa Bi2Sr2CuOx) dengan Tc=
20 K, fasa 2212 (senyawa Bi2Sr2CaCu2Oy)
dengan Tc = 80 K, dan fasa 2223 (senyawa Bi2Sr2Ca2Cu3Oz
) dengan Tc= 110 K.
Saat ini para ilmuwan terus berusaha untuk menemukan superkonduktor dengan Tc lebih tinggi lagi sambil berusaha untuk mengaplikasikan superkonduktor dalam berbagai aspek. Hal ini dikarenakan superkonduktor merupakan material dengan prosperk luar biasa dengan sifat efisiensi yang tinggi. Beberapa aspek aplikasi superkonduktor adalah pada komputer supercepat, generator HTS, prototipe tokamak, kendaraan maglev dan lain sebagainya.
Referensi:
Shimbashi
dan Minato-ku. 2003. Preset Situation of
Bulk Superconductor Application Research. International Superconducting
Technology Center Winter 2003. Hal 16-18.
Barnes,
Paul N., Michael D.S., Gregory L.R. 2005. Review
of High Power Density Superconducting Generator: Preset State and Prospects for
Incorporating of YBCO Windings. Cryogenics 45 (2005). Hal 670-686.
Purwamargrapatala,
Yustinus. 2009. Sintesis Superkonduktor
YBa2Cu3O7-xSecara KopresipitasiUntuk Aplikasi
Industri Nuklir. Urania Vol. 15 No.14 Oktober 2009. Hal 221-229.
Smith, William F. 1996. Principles of Material Science and Engineering. Mc. Graw-Hill.
United States of America
Suprihatin.
2008. Pengaruh Variasi Sintering dalam
Sintesis Superkonduktor Bi-2212 dengan Doping Pb- (BSCCO-2212) pada Suhu
Kalisnasi 7900C. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi
II 2008. Universitas Lampung.
Susanti,
Herna. 2010. Pengaruh Variasi Perlakuan
Doping Pb pada Bi dalam Sintesis Superkonduktor BSCCO Terhadap Efek Meissner dan
Suhu Kritis. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Tilley,
D.R., dan J. Tilley. 2003. Superfluidity
and Supercondutivity. IoP. London