Showing posts with label Info. Show all posts
Showing posts with label Info. Show all posts

Friday, August 29, 2014

Friday, August 22, 2014

Tentang Blog Dunia Fisika


Blog ini berisi berbagai informasi, sumber belajar, dan sarana hiburan terkait dengan ilmu fisika dan sains. Anda dapat memperoleh informasi-informasi terbaru pada menu: “Info”. Menu “Fisika SMA” merupakan menu spesial bagi sahabat dunia fisika yang masih bersekolah di SMA mulai kelas X sampai XII. Di dalam menu tersebut disajikan materi-materi pembelajaran tingkat SMA serta tips-tips pengerjaan soal. Untuk paket “UN dan Tes PTN” berisi materi yang berhubungan dengan UN SMA, tes masuk PTN seperti SBMPTN, UM universitas terkemuka, SIMAK UI, serta UMBPTN. Bagi para sahabat dunia fisika yang sudah berada di tingkat lanjut, mari kita berdiskusi pada menu “Fisika Tingkat Lanjut”. Untuk teman-teman yang ingin mempelajari fisika dengan software bisa mengeceknya di “Belajar Software”. Dan terakhir, jika para sahabat ingin mengunduh file-file yang berhubungan dengan pembelajaran fisika dapat melakukannya pada menu “Download”. Dalam menu download, terdapat file-file poster fisika karya saya, ebook-ebook fisika terbaik, software untuk meningkatkan kemampuan berfisika, dan animasi yang semoga dapat mempermudah pemahaman tentang fisika.


Semua konten yang ada di blog ini dapat Anda nikmati secara gratis. Kami pun mengizinkan Anda menyebarluaskan konten-konten tersebut dengan catatan: “Berikan petunjuk kalau konten tersebut berasal dari blog Dunia Fisika atau ditulis oleh Yuant Tiandho” agar saya dapat mempertanggungjawabkan jika terdapat koreksi di kemudian hari serta mari kita kita hidupkan semangat untuk saling menghargai karya orang lain. Salam fisika.

Monday, August 11, 2014

Wednesday, August 6, 2014

Lowongan LIPI


Para generasi muda ilmuwan / kandidat ilmuwan Indonesia di penjuru dunia,

Pusat-pusat penelitian (6 pusat dan 3 unit pelaksana teknis) di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI - http://ipt.lipi.go.id, akan segera membuka kesempatan kepada generasi muda Indonesia yang (khususnya) telah menyelesaikan studi S3 untuk bergabung, bersama-sama berjuang dan berkarya melakukan penelitian di bidangnya di LIPI. Sesuai jadwal dari KemenPAN-RB dan BKN, proses rekrutmen ASN (Aparatur Sipil Negara) akan dimulai pada bulan Agustus 2014.
Kedeputian IPT LIPI membutuhkan ilmuwan muda Indonesia berkualifikasi S3 dari berbagai bidang ilmu keteknikan : kimia, fisika (eksperimen / teori), elektro, informatika, instrumentasi, komputasi, mesin, material.

Kami percaya, LIPI dan juga Indonesia terus bebenah, sedang dan pasti menjadi lebih baik di masa mendatang. Sehingga saat ini merupakan kesempatan berharga bagi generasi ilmuwan muda Indonesia untuk berkiprah di tanah air untuk bersama-sama membentuk Indonesia masa depan sebagai negara maju dan modern khususnya di ranah ilmu pengetahuan.

Rekrutmen pada tahun 2014 diperuntukkan bagi peneliti LIPI dengan status permanen (PNS) yang seluruh prosesnya dipusatkan melalui SSCN-BKN - http://sscn.bkn.go.id. Informasi dan tindak lanjut proses rekrutmen mengikuti SSCN-BKN.

Bagi Anda yang tertarik silahkan mengirimkan biodata (data diri dan substansi profesional) ke Sekretariat IPT melalui surat elektronik : kedeputianipt@mail.lipi.go.id. Kami akan mengirimkan detail mengenai prospek CPNS LIPI dan update informasi rekrutmen terkini kepada setiap kandidat pengirim biodata.

Untuk Indonesia yang lebih baik...

Tertanda,

Kedeputian IPT LIPI

http://ipt.lipi.go.id

Monday, May 19, 2014

SItus buku gratis: en.bookfi.org

Sebagai tambahan referensi teman-teman yang ingin mencari buku-buku gratis silahkan kunjungi situs: en.bookfi.org atau klik disini.

Tampilan dari situs tersebut cukup simpel namun ada jutaan buku yang siap di-download. Selamat menikmati semoga membantu menambah koleksi buku dan referensi teman-teman semua. Salam fisika!


Monday, February 24, 2014

ILUSI OPTIK DAN MELIHAT HATI


Apakah Anda melihat gambar kotak di bawah melengkung? Jika ya, maka berarti mata Anda "menipu" Anda, kotak di bawah itu lurus, jika tidak percaya ukur saja dengan mistar. Ya, mungkin sudah banyak yang tahu jika ini adalah salah satu contoh dari ilusi optik. Lalu apa kesimpulan yang menarik?

Kesimpulan menarik adalah, jika untuk mengamati garis/bidang yang tampak saja mata masih bisa "menipu" maka jangan coba-coba untuk menilai secara mutlak isi hati seseorang hanya dengan menggunakan mata, entah berapa kesalahan yang harus diterima jika kita menilai hati secara mutlak hanya dengan menggunakan mata. Jangan pernah menilai: 'ih dia itu riya', ih dia itu sombong banget," atau yg lain-lain hanya dengan persepsi mata kita. Ingat, urusan hati bukan urusan manusia. Urusan hati adalah urusanNya.

Sumber gambar: http://pulsk.com/53334/Gambar-kotak-nya-seolah-melengkung-ke-tengah.html

ISU FLUORIDE AQUA


Pagi ini disuguhkan berita Aqua mengandung fluoride yg katanya dapat menyebabkan kebodohan. Jadi ingin sekilas saya bahas disini, karena saya adalah pelanggan AQUA jadi sepertinya saya pun perlu mencari tahu. Berikut pembahasan saya:

Aqua memang mengandung fluoride tapi kandungannya di bawah 0,5 mg/l karena memang menurut SNI air minum kemasan tidak boleh mengandung fluoride melebihi 1 mg/l dimana angka itu jauh lebih rendah dari yg ditetapkan WHO yaitu 1,5 mg/l, jadi masih bisa dikatakan aman. Karena memang fluoride pun dibutuhkan utk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Nah, tapi kemudian yg jadi masalah adalah berita (hoax) itu beredar dg membawa agama, maka berikut saya pun ingin membandingkan dg kandungan fluoride dari suatu air yg dianggap suci oleh suatu agama (krn kebetulan berita itu bnyk disebar dg membawa embel-embel konspirasi yahudi yg tentu berhubungan erat dg islam), yaitu air zam-zam. Hasil penelusuran menunjukkan ternyata air zam-zam justru mengandung fluoride dlm jumlah yg lebih tinggi, mencapai 0,75 mg/l, memang blm melanggar aturan SNI atau WHO, tp itu sudah lebih tinggi dari AQUA, nah jika kita objektif mengatakan bahwa fluoride dlm AQUA dpt menyebabkan kebodohan, maka bagaimana dg kadar fluoride dlm zam-zam?

Sumber:

Vesuvius Hingga Kelud, `Petir Aneh` Menyambar dari Letusan Gunung


Vesuvius Hingga Kelud, `Petir Aneh` Menyambar dari Letusan Gunung

Liputan6.com, Jakarta : Malam Jumat Wage yang mencekam di kaki Gunung Kelud. Hujan abu bercampur kerikil dan pasir menguyur deras. Di kejauhan, kilat sambar menyambar di antara kepulan asap kehitaman dan lelehan lava. Suara menggelegar terdengar hingga jauh.
"Kilatan cahaya di puncak Kelud terlihat beberapa kali," kata warga Kota Kediri Patna Sunu, ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat 14 Februari 2014. "Karena malam, jadi terlihat jelas dari sini," ujarnya.
Tak hanya di Kelud, fenomena serupa juga terekam pada aliran piroklastik Sinabung yang meletus dahsyat Januari lalu. Ada kilatan petir di sela-sela awan panas, batuan, dan api yang menyala merah.

Saat itu, gunung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara itu memuntahkan awan panas dan lava setinggi 13.000 kaki atau 3.962 meter. Sejak 2010, Sinabung tak henti-hentinya menggeliat dari tidur panjangnya selama 400 tahun. 

(Foto: Erupsi Gunung Sinabung)
Apa yang nampak seperti sambaran kilat sejatinya adalah 'petir vulkanik' alias dirty thunderstorm atau volcanic lightning dalam Bahasa Inggris. 

Fenomena tersebut mampu memproduksi badai petir kuat dengan visual yang paling mencolok di Bumi. Tak semua erupsi gunung api bisa menghasilkan kilatan cahaya.Petir itu awalnya diduga dipicu oleh ledakan yang terjadi selama erupsi gunung, meskipun tidak semua ledakan menyebabkan petir. 

Seperti Liputan6.com kutip dari situs sains New Scientist, catatan pertama tentang keberadaan petir vulkanik berasal dari sebuah surat yang ditulis Pliny the Younger kepada sejarawan Romawi, Tacitus. Menceritakan kesaksiannya terkait peristiwa meletusnya Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi -- yang mengubur Kota Pompeii dan mengawetkan jasad para penduduknya, dalam posisi kematian mereka. [Baca juga: Misteri Pompeii, Ilmuwan Kuak Jejaring Sosial di 'Kota Mati']

(Ilustrasi letusan Vesuvius tahun 79 M)
Sementara, bukti foto pertama petir vulkanik diambil pada 1944 oleh militer Amerika Serikat yang mengabadikan erupsi Vesuvius kala itu. 

Fotografer Jerman Martin Rietze juga mengabadikan petir vulkanik di Gunung Sakurajima, Jepang. "Hanya letusan yang sangat besar, yang dapat menghasilkan petir besar seperti itu," kata dia, seperti dikutip dari situs sains Discovery News.
 
Misteri Penyebab

(Petir vulkanik letusan Gunung Sakurajima)
Meski sudah lama diketahui dan bisa dilihat dengan gamblang, usaha mencari tahu penyebab petir vulkanik bukan perkara gampang. 

Upaya investigasi ilmiah pertama dilakukan di tengah erupsi Gunung Surtsey, Islandia pada 1963. Hasil penelitian lantas dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science edisi Mei 1965. 

"Pengukuran listrik atmosfer serta pengamatan visual dan fotografi membuat kami yakin, aktivitas elektrik itu disebabkan lontaran material yang membawa muatan positif yang besar dari dalam gunung ke atmosfer," ujar salah satu ilmuwan. Atau dengan kata lain, hipotesis para ilmuwan menyebut, petir vulkanik adalah hasil dari pemisahan muatan. Saat muatan positif terlontar membuat jalan ke langit, area dengan muatan listrik berlawanan lalu terbentuk. Petir adalah cara alami untuk menyeimbangkan distribusi muatan. Mekanisme yang sama diperkirakan terjadi pada badai biasa. Lantas, pertanyaannya, apa istimewanya petir vulkanik? Setelah Surtsey meletus pada November 1963, hanya ada sedikit studi yang mempelajari soal petir vulkanik. Salah satu yang signifikan dipublikasikan pada 2007, setelah para peneliti menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi petir dari kawah Gunung Augustine, Alaska pada 2006.Selama letusan, ada banyak petir kecil atau bunga api besar yang mungkin datang dari mulut kawah dan memasuki kolom abu, yang keluar dari gunung berapi," kata salah satu penulis laporan, Ronald J. Thomas. Sementara, Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Kukuh Ribudiyanto mengatakan, petir vulkanik bisa terjadi karena ada ion-ion negatif dan positif. "Saat Gunung Kelud meletus kan mengeluarkan yang namanya lava, dan itu suhunya bisa ratusan derajat," jelas dia, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat malam. 

"Saat itu juga, secara berbarengan keluarnya ion negatif dan positif tadi, ada beda suhu. Berdasarkan pencatatan geologi, semburan 16-17 km, yang terendah 5 km, ada perbedaan suhu dan positif dan negatif. Dan saat menetralkan maka terbentuklah petir. Lebih besar petir Gunung Kelud dari Merapi kemarin," beber Kukuh.

`Menciptakan` Gunung Api

Seperti dimuat situs New Scientist, penelitian terbaru dilakukan sebuah tim geolog asal Jerman yang membuat model gunung berapi untuk memecah misteri petir vulkanik. Model itu dibuat oleh Corrado Cimarelli dari Ludwig Maximilian University, Munich.

Tim sengaja mengambil material sisa letusan Gunung Eyjafjallajokull (baca: ay-yah-fyah-lah-yer-kuhl) di Islandia -- yang abu letusannya pada 2010 menghentikan penerbangan di Eropa selama berminggu-minggu. 

Abu itu lantas dimasukkan dalam tabung khusus yang didesain meniru proses pelepasan material bertekanan tinggi dari kawah gunung. Letusan mini itu menghasilkan percikan petir, yang mereka rekam dengan video berkecepatan tinggi. Tim mencatat, makin halus partikel abu, makin banyak petir dihasilkan.
Rekaman video membantu menjelaskan hubungan petir vulkanik dan debu. Partikel yang lebih kecil ternyata lebih mungkin untuk terjebak dalam turbulensi di sekitar mulut tabung, lebih mungkin untuk berbenturan dan menghasilkan gesekan muatan listrik -- versi kecil dari petir vulkanik yang spektakuler. 

"Kami yakin prosesnya sama, meski skalanya beda," kata Cimarelli.

Cimarelli mengatakan, hasil penelitian timnya mungkin berguna untuk memprediksi seberapa parah gangguan lalu lintas udara setelah letusan sebuah gunung berapi. Sebab, menurut dia, ada semacam korelasi antara jumlah debit petir dan konsentrasi partikel abu halus. Itu berarti, kandungan abu halus letusan bisa diperkirakan dengan cepat, melalui pantauan jumlah petir vulkanik.

Abu halus adalah partikel yang paling berpotensi mengganggu pesawat di ketinggian 9 km. [Baca: bahaya debu vulkanik pada pesawat di tautan ini]

Meski punya penjelasan meyakinkan, bukan berarti misteri petir vulkanik lantas terpecahkan. "Mekanisme itu adalah salah satu dari beberapa kemungkinan," ucap Steve McNutt dari University of South Florida, Tampa.

Sebab, meski percobaan tim Jerman mirip dengan yang terjadi di dekat kawah, masih ada bentuk lain dari petir vulkanik yang terjadi jauh di atas gunung berapi, yang dikenal sebagai 'plume lightning' -- bentuk yang mungkin dipicu oleh tabrakan partikel gunung berapi dengan kristal es yang berada tinggi di atmosfer, mirip dengan proses pembentukan badai biasa. (Ein/Tnt) 

Sumber:
http://news.liputan6.com/read/827482/vesuvius-hingga-kelud-petir-aneh-menyambar-dari-letusan-gunung

Thursday, August 1, 2013

Suhu Dingin Ekstrem Melanda Wilayah Selatan Jawa

Suhu dingin melanda sejumlah kota di wilayah selatan Jawa. Dilaporkan, suhu, terutama ketika malam, jauh lebih rendah dari biasanya.

Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu di Kota Malang mencapai 17 derajat celsius. Biasanya, suhu kota tersebut berkisar antara 27 dan 28 derajat celsius.

Yogyakarta juga mengalami suhu ekstrem dingin. Dilaporkan, suhu Yogyakarta mencapai 19 derajat celsius.

Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada BMKG Hariadi mengatakan, "Suhu dingin ini tanda bertiupnya angin dari Australia."

Angin dari Australia merupakan angin yang kering dan dingin, tanda bahwa Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

"Suhu turun di beberapa daerah adalah sebagai akibat angin musim yang berhembus dari daratan Australia yang telah memasuki musim dingin," kata Hariadi.

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian mengatakan, angin dingin dari Australia menarik air dari samudra, memengaruhi cuaca lokal.

"Ini disebut upwelling. Angin yang bertiup menarik air. Semakin kencang angin, semakin dalam air yang ditarik, suhu menjadi lebih dingin," kata Edvin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2013).

Dalam proses upwelling sendiri, air dari kedalaman yang lebih dalam sendiri akan naik ke atas karena air di permukaan ditarik oleh angin. Air dari laut yang lebih dalam punya suhu lebih rendah.

Edvin mengatakan, suhu dingin yang dicapai kali ini tergolong biasa. Beberapa tahun sebelumnya, suhu di Sukabumi pernah mencapai 14 derajat celsius.

Hariadi menambahkan, suhu dingin juga terjadi karena cuaca malam hari di beberapa daerah cenderung cerah. Hal ini karena angin dari Australia menghambat pembentukan awan.

"Di samping pengaruh suhu dingin Australia juga pengaruh lokal cuaca pada malam hari yang sangat cerah sehingga tanah menjadi lebih dingin karena pelepasan panas dari Matahari maksimal," urainya.

Saat cuaca berawan sebelumnya, panas dari Bumi yang hendak lepas ke atmosfer tertahan oleh pumpunan awan.

Edvin menuturkan, angin dari Australia akan bergerak sehingga akan memengaruhi wilayah secara bergilir, mulai dari Nusa Tenggara, Bali, Jawa, hingga berakhir di Bengkulu.

Sebelumnya, dilaporkan Antara, Kamis (15/7/2013), suhu dingin lebih rendah dari 20 derajat celsius terjadi di wilayah Nusa Tenggara.

Edvin mengatakan, "Suhu dingin ini tidak akan berlangsung lama. Mungkin sekitar 3 minggu. Setelah itu angin akan bergerak memengaruhi wilayah di Jawa Barat."

Walaupun demikian, pengaruh angin dari Australia ini juga perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan gelombang tinggi. Di tengah suhu dingin, masyarakat juga perlu menjaga kesehatan. 

Sumber: Kompas.com

Komet Ini Akan Memberi Kejutan pada November Nanti

Sebuah komet akan memberi kejutan pada bulan November nanti. Komet tersebut adalah ISON, komet yang baru ditemukan pada 24 September 2012 lalu oleh astronom asal Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok.

Beberapa kali, wajah komet ISON berhasil diabadikan. Dalam foto terbaru, komet ISON lebih detail berkat ketajaman kamera teleskop antariksa Hubble.

Josh Sokol dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Selasa (16/7/2013), mengunggah foto hasil jepretan Hubble di blog hubblesite.org. "Foto ini adalah hasil dari sains dan seni," kata Sokol dalam posting di blog tersebut.

Sokol menyatakan, foto komet ISON yang diambil oleh Hubble pada 30 April 2013 lalu tersebut menjadi simulasi akan apa yang akan dilihat manusia, dengan kemampuan melihat obyek terang dan redup, bila memeiliki ketajaman seperti kamera Hubble.

Foto komet ISON ini didapatkan dengan kamera bernama Wide Field Camera 3 UVIS. Untuk mendapatkan foto ini, Hubble mengombinasikan dua filter, yakni filter cahaya merah yang tampak sebagai merah dalam foto serta cahaya kuning kehijauan yang tampak sebagai biru.

Dalam foto, komet ISON tampak terang dengan latar benda-benda langit lainnya. Sokol menerangkan, "Secara umum, obyek berwarna leih merah lebih tua, lebih berkembang, dibandingkan dengan yang berwarna biru."

Komet aslinya diberi nama C/2012 S1 namun dipanggil sesuai dengan tempat penemuannya, International Scientific Optical Network, ISON. Saat penemuan, komet berjarak 1 miliar kilometer dari Bumi.

ISON akan mencapai jarak terdekat dengan Matahari pada 28 November 2013 nanti. Saat itu, diperkirakan ISON akan melebihi terangnya Bulan purnama. ISON juga akan tampak sepanjang November hingga Desember.

ISON adalah komet yang berasal dari Awan Oort. Momen terlihatnya ISON sangat sayang untuk dilewatkan karena takkan terulang. Manusia di Bumi hanya mampu melihatnya sekali ini saja.

Sumber: Kompas .com

Tuesday, July 30, 2013

Seleksi TOFI untuk APhO Singapore 2014

 
Proses seleksi Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang akan berlomba di Asian Physics Olympiad (APhO) ke 15 di Singapore pada tanggal 11 - 19 Mei 2014 akan dilaksanakan pada tanggal 21 - 22 September 2013 di Gading Serpong, Tangerang. Bagi siswa-siswi SMA (atau yang lebih rendah) yang berminat mengikuti seleksi ini, dapat mengirimkan informasi nama sekolah beserta alamat sekolah ke email: pposm@stkipsurya.ac.id.

Olimpiade Ainun dan Habibie Award (Olimpiade Online Nasional)


Dalam proses meningkatkan kualitas pendidikan dan memacu semangat belajar siswa, Geschool.net jejaring sosial yang berbasis edukasi bersama orbit digital.net bermaksud menyelenggarakan suatu event akbar yang dapat diikuti secara masal memperebutkan teropi “Olimpade Online Nasional 2013 Ainun Habibie Award”. Event ini bermediakan koneksi internet yang ditujukan bagi siswa-siswi di seluruh Indonesia. Event yang akan dirilis pertama kali di Indonesia ini berjudul “Olimpiade Online Nasional”.

Thursday, July 25, 2013

Galaksi Memakan Gas



KOMPAS.com — Selama ini, para astronom menduga jika galaksi tumbuh dengan menyerap material dari sekitarnya, tetapi proses ini sangat sulit untuk diamati secara langsung.

Baru-baru ini, didukung dengan adanya susunan yang pas antara galaksi dan kuasar, ilmuwan berhasil mengabadikan proses sebuah galaksi "menggemukkan dirinya" dengan memakan material gas di sekitarnya.

Kuasar atau quasi stellar radio source merupakan inti galaksi aktif yang berada sangat jauh dan merupakan obyek yang sangat terang, energetik, dan sangat kuat. Energi tersebut berasal dari black hole (lubang hitam) raksasa.

Cahaya dari kuasar melalui material yang ada di bagian depan galaksi sebelum mencapai Bumi. Hal ini memungkinkan adanya eksplorasi lebih rinci dan melihat bagaimana aksi galaksi memakan gas di sekitarnya.

"Kami mampu menggunakan very large telescope milik ESO untuk mengamati galaksi dan gas di sekitarnya," ujar Nicolas Bouche dari Research Institute in Astrophysics and Planetology (IRAP) di Toulouse, Perancis, seperti dikutip Universe Today, Kamis (4/7/2013).

"Artinya, kita dapat memecahkan masalah penting dalam formasi suatu galaksi, yakni bagaimana galaksi tumbuh dan memberi makan formasi bintang," imbuhnya.

Galaksi menguras sumber gas seiring proses pembentukan bintang baru. Untuk menjaga galaksi terus dapat tumbuh, sumber gas baru harus didapatkan.

Astronom menduga, kunci dari menjaga ketersediaan gas adalah koleksi gas dingin di sekitar galaksi. Gravitasi menarik gas itu sehingga mengelilingi galaksi sebelum akhirnya jatuh dan "dimakan" oleh galaksi tersebut.

Bukti aksi "makan" galaksi dan pertumbuhannya sebenarnya pernah didapatkan sebelumnya. Namun, temuan ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa gas di sekitar galaksi memang bergerak ke arah dalam galaksi.

Meskipun beberapa bukti mengenai pertumbuhan seperti itu pernah diamati sebelumnya, temuan ini adalah yang pertama yang mampu memperlihatkan bahwa gas memang bergerak ke arah dalam galaksi, bukan ke luar.

Penemuan ini dipublikasikan dalam sebuah makalah berjudul "Signatures of Cool Gas Fueling a Star-Forming Galaxy at Redshift 2.3" yang dimuat jurnal Science pada Jumat (5/7/2013) lalu. (Dyah Arum Narwastu)

Source:http://sains.kompas.com/read/2013/07/08/1757187/Astronom.Menangkap.Basah.Aksi.Galaksi.Memakan.Gas

Satu Juta Poundsterling untuk Mencari Alien

 
KOMPAS.com — Sekelompok ilmuwan Inggris memiliki misi baru untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Penyelidik dari 11 universitas dan badan ilmiah yang berbeda mulai mengatur misi pencarian sosok yang dalam film fiksi ilmiah digambarkan sebagai makhluk kecil berwarna hijau.

Kelompok yang menamai diri mereka UK Search for Extraterrestrial Intelligence (Seti) Research Network mengadakan pertemuan formal pertamanya pada Jumat (5/7/2013) di University of St Andrews. Diskusi ini adalah yang pertama kali digelar oleh sekelompok ilmuwan Inggris untuk membahas pencarian alien sejak tahun 2010. Saat ini, mereka perlu menyusun bagaimana cara mereka untuk mendanai misi ini.

Selama ini, AS adalah negara yang menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk mencari alien daripada negara lain. Namun, uang itu didapatkan dari dana pribadi, bukan uang hasil pembayaran pajak. Donatur yang terlibat dalam pendanaan US Seti Institute antara lain William Hewlett, David Packard, dan Gordon Moore.

Alan Penny, koordinator UK Seti Research Network, menyatakan jika kelompoknya akan meminta bagian dari anggaran ilmu pengetahuan Pemerintah Inggris. Sir Martin Rees dari English Royal Astronomer akan bertindak sebagai pelindung dan berharap mendapatkan dana 1 juta poundsterling dari dana tahunan tersebut.

"Jika kita mampu mendapatkan satu bagian di 200—setengah persen dari uang yang ada saat ini, kita akan mampu untuk membuat perbedaan luar biasa. Kita akan sebanding dengan usaha yang dilakukan Amerika," kata Penny seperti dikutip The Register.

"Saya tidak tahu apakah terdapat alien di luar sana, tetapi saya nekat untuk mencarinya. Sangat mungkin bila kita hidup sendiri di alam semesta. Coba pikirkan implikasinya, jika kita benar-benar sendirian, seluruh tujuan pada alam semesta ada dalam kita. Namun, bila kita tidak sendirian, hal itu merupakan jalan lain yang menarik," tambahnya.

Dalam pertemuan pertamanya itu, UK Seti Research Network mendiskusikan cara-cara untuk melakukan pencarian. Eamonn Ansbro, seorang astronom Irlandia, memberikan saran untuk mencermati lebih dekat lingkungan yang ada di sekitar Bumi untuk mencari alien. Anders Sandberg kemudian melakukan analisis dari teori permainan "skenario penyelidikan mematikan", di mana sebuah alien sosiopat mengirimkan robo-drone untuk menghancurkan sebuah peradaban di tempat yang mereka datangi.

Banyak dari peneliti Seti sebelumnya yang mengandalkan sinyal radio untuk menangkap suara dari peradaban yang berada sangat jauh dari bumi. Teleskop Lovell milik Jodrell Bank Center for Astrophysics sebelumnya telah digunakan dalam proyek Seti mencari alien secara komersial.

Meskipun lembaga donor yang tengah kekurangan uang Inggris belum pasti akan menyerahkan uang tunai untuk memburu alien, Tim O'Brien, pemimpin asosiasi Jodrell Bank, mengatakan bahwa ada langkah yang lebih murah dan mudah yang bisa dilakukan, yakni dengan membonceng proyek lain.

Sebagai contoh, Jodrell Bank sekarang bergabung dengan jaringan tujuh teleskop radio di seluruh Inggris dalam proyek e-Merlin. Proyek ini digunakan untuk penelitian fenomena ilmiah penting, seperti pembentukan bintang dan lubang hitam. Teleskop yang terhubung dengan Jodrell Bank melalui serat optik ini efektif untuk memungkinkan mereka bekerja secara simultan.

"Anda bisa mencari secara kebetulan. Jika teleskop sedang mempelajari kuasar, misalnya, kita mendukungnya dan menganalisis data untuk mencari berbagai jenis sinyal astrofisika tidak alami yang menarik perhatian astronom yang mungkin saja berhubungan dengan alien. Penelitian dengan cara ini akan membuat penelitian yang dilakukan Seti menjadi gratis," kata O'Brien.

"Ada miliaran planet di luar sana. Akan sangat disayangkan jika kita tidak membuka paling tidak setengah bagian dari telinga kita untuk sinyal yang mungkin saja dikirimkan untuk kita," tambahnya. (Dyah Arum Narwastu)
Editor : Yunanto Wiji Utom
Source: http://sains.kompas.com/read/2013/07/09/2214423/Ilmuwan.Butuh.Satu.Juta.Poundsterling.untuk.Cari.Alien

Tata Surya Ternyata Punya Ekor

 
KOMPAS.com — Astronom berhasil mengungkap foto ekor Tata Surya atau heliotail untuk pertama kali. Ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan bahwa ekor Tata Surya punya bentuk mirip empat daun semanggi.

Wednesday, July 24, 2013

Pemburu Unsur

 


Oleh Rob Dunn
Foto oleh Max Aguilera-Hellweg
Pada 22 oktober lalu, lonceng ber­denting di kantor utama laboratorium Yuri Oganessian di Dubna, sebelah utara Moskwa. Dua belas fisikawan nuklir duduk di belakang meja yang berisi tumpukan kertas tinggi. Di seberang lorong, sebuah siklotron sedang menembakkan atom-atom kalsium ke selembar logam tipis dengan kecepatan 108 juta kilometer per jam.

Semua Berawal dalam Kekacauan

 

Oleh Robert Irion
Foto oleh Mark Thiessen, Seni oleh Dana Berry

Butir debu itu diambil dari ekor komet yang terletak lebih dari 350 juta kilometer dari Bumi. Sekarang, di bawah mikroskop elektron di sebuah lab bawah tanah, debu itu membesar, sampai memenuhi layar komputer. Menilik suatu petak gelap yang me­nyerupai tebing bergerigi, Dave Joswiak me­naikkan perbesaran hingga 900.000.

Sunday, July 21, 2013

Teknik Ultra-cepat Menyingkap Prinsip-prinsip Perancangan dalam Biologi Kuantum


Molekul-molekul yang dihasilkan mampu menciptakan sifat-sifat penting dari molekul klorofil di dalam sistem fotosintesis, yang menyebabkan koherensi mampu bertahan selama puluhan femtosekon dalam suhu ruangan.
Para peneliti dari University of Chicago telah berhasil menciptakan suatu senyawa sintetis yang meniru dinamika kuantum yang kompleks seperti yang bisa diamati dalam fotosintesis. Terobosan ini memungkinkan dibangunnya cara fundamental terbaru untuk menciptakan teknologi energi surya. Merekayasa efek kuantum untuk dijadikan sebagai perangkat pemanen-cahaya sintetik tidak saja bisa terwujud, namun, prosesnya pun ternyata lebih mudah dari yang diduga, lapor para peneliti dalam edisi 19 April jurnal Science.
Para peneliti merekayasa molekul kecil yang mendukung koherensi kuantum agar tahan lama. Koherensi adalah perilaku superposisi kuantum yang secara makroskopik bisa diamati. Superposisi adalah konsep kuantum mekanik yang fundamental, dicontohkan dengan eksperimen klasik yang dikenal sebagai Cat Schrodinger, di mana partikel kuantum tunggal seperti elektron menempati lebih dari satu keadaan secara bersamaan.

Efek kuantum umumnya diabaikan dalam ketidakteraturan sistem yang besar dan panas. Namun demikian, eksperimen ultra-cepat spektroskopi yang baru-baru ini dikerjakan oleh Prof. Greg Engel dalam laboratorium kimia University of Chicago telah sukses menunjukkan bahwa superposisi kuantum mungkin berperan menghasilkan efisiensi kuantum yang nyaris sempurna dalam pemanenan cahaya fotosintesik, sekalipun dalam suhu fisiologis.

Antena fotosintetik – protein yang mengatur klorofil dan molekul-molekul cahaya-serapan lainnya pada tanaman dan bakteri – mendukung superposisi untuk bertahan lama dalam tingkat anomali. Banyak peneliti yang mengusulkan bahwa organisme telah berevolusi dan mengembangkan sarana untuk melindungi superposisi tersebut. Hasilnya: terjadi peningkatan efisiensi dalam proses mentransfer energi dari sinar matahari yang terserap ke bagian-bagian sel yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Hasil-hasil studi yang baru-baru ini dilaporkan ini telah menunjukkan bahwa manifestasi tertentu pada mekanika kuantum dapat direkayasa menjadi senyawa hasil buatan-manusia. 

Para peneliti memodifikasi fluoresein – molekul serupa yang pernah digunakan untuk mewarnai Sungai Chicago menjadi hijau dalam rangka Hari St. Patrick – lalu menghubungkan pasangan-pasangan pewarna yang berbeda menjadi satu dengan menggunakan struktur penjembatan yang ketat. Molekul-molekul yang dihasilkan mampu menciptakan sifat-sifat penting dari molekul klorofil di dalam sistem fotosintesis, yang menyebabkan koherensi mampu bertahan selama puluhan femtosekon dalam suhu ruangan.

“Mungkin kedengarannya bukan waktu yang sangat lama – femtosekon setara dengan sepersejuta miliar detik,” kata rekan penulis studi Dugan Hayes, lulusan University of Chicago dalam bidang kimia, “Tapi pergerakan eksitasi melalui sistem juga terjadi pada skala waktu yang ultra-cepat ini, mengindikasikan bahwa superposisi kuantum dapat berperan penting dalam proses transfer energi."

Untuk mendeteksi bukti superposisi yang tahan lama, para peneliti memfilmkan aliran energi dalam molekul dengan menggunakan rekayasa laboratorium dan sistem laser tingkat tinggi dalam skala femtosekon. Tiga pulsa laser yang terkontrol secara tepat diarahkan ke dalam sampel, menghasilkan pancaran sinyal optik yang ditangkap dan diarahkan ke dalam kamera.

Dengan memindai jeda waktu di antara kedatangan pulsa-pulsa laser tersebut, para peneliti memfilmkan aliran energi di dalam sistem, menandainya sebagai rangkaian spektrum dua dimensi. Masing-masing spektrum dua-dimensi termuat dalam satu frame film, berisi informasi tentang keberadaan energi di dalam sistem sekaligus memberitahu jalur-jalur apa saja yang dilaluinya untuk mencapai ke sana.

Film ini mempertunjukkan relaksasi dari keadaan energi tingkat tinggi menuju ke keadaan energi tingkat yang lebih rendah dalam serangkaian waktu, serta memperlihatkan osilasi sinyal di area-area sinyal yang sangat spesifik, atau ketukan-ketukan kuantum. “Ketukan kuantum merupakan ciri dari koherensi kuantum, timbul dari interferensi antara keadaan-keadaan energik yang berbeda dalam superposisi, mirip dengan suara ketukan ketika dua instrumen musik yang tidak selaras mencoba memainkan nada yang sama,” ungkap Hayes.

Simulasi komputer menunjukkan bahwa koherensi kuantum bekerja dalam antena fotosintesis untuk menjaga eksitasi untuk tetap tidak terjebak dalam perjalanannya menuju pusat reaksi, yaitu tempat dimulainya konversi ke energi kimia. Dalam satu interpretasi, sebagaimana eksitasi berpindah melalui antena, keberlangsungannya tetap berada dalam superposisi dari semua jalur sekaligus, memaksa eksitasi berlanjut ke jalur yang semestinya. “Sebelum koherensi-koherensi ini berhasil teramati dalam sistem sintetis, ada keraguan bahwa fenomena yang kompleks mampu diciptakan di luar alam,” ujar Hayes.

Kredit: University of Chicago
Jurnal: D. Hayes, G. B. Griffin, G. S. Engel. Engineering Coherence Among Excited States in Synthetic Heterodimer Systems. Science, 2013; DOI: 10.1126/science.1233828
Sumber : Fakta Ilmiah, 20 April 2013, fisikanet.lipi.go.id