Perjuangan
untuk membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein rupanya terus
menantang para ilmuwan. Menurut Einstein, waktu dapat berjalan lebih
cepat atau lebih lambat bagi sebuah benda tergantung dari kecepatan dan
gaya gravitasi yang dialami benda tersebut.
Teori
relativitas juga memunculkan hipotesis terkenal , “paradoks sikembar”.
Bayangkan ada dua orang saudara kembar, yang seorang tetap tinggal
dibumi, sementara saudaranya berangkat ke luar angkasa dengan pesawat
yang terbang dalam kecepatan cahaya. Waktu akan berjalan lebih lambat
bagi orang didalam pesawat tersebut. Ketika dia kembali kebumi dengan
durasi beberapa menit, ia akan menemukan saudara kembarnya telah berusia
puluhan tahun lebih tua.
Film fiksi ilmiah Hollywood yang thriller
hingga film kartun anak-anak sering menyajikan petualangan menembus
waktu sehingga mesin waktu bukanlah hal baru bagi dunia modern.
Petualangan antar waktu juga menjadi proyek yang paling ambisisus selain
penjelajahan ruang angkasa. Namun, hingga kini masih sulit untuk
membuktikan kebenaran teori Einstein. Untuk mengukur dilatasi waktu,
pada tahun 1971 para ilmuwan menerbangkan pesawat Jet yang membawa jam
atom untuk membandingkannya dengan jam atom yang ada dibumi. Walapun
selisih dalam skala super kecil ditemukan, percobaan itu tampaknya
kurang membumi.
Para
Ilmuwan dari NIST membuat dua jam atom dengan menggunakan ion almunium
yang bergetar bolak-balik diantara dua level energi dengan frekuensi
triliunan kali per detik. Keduanya merupakan jam atom paling akurat di
dunia yang pernah dibuat. Dengan jam atom inilah, percobaan kembali
dilakukan dengan kendaraan biasa dan ketinggian yang lebih rendah dari 2
meter diatas tanah. Jam atom tersebut tetap menunjukkan ada selisih
“Sebelumnya, sudah ada yang mengukur dilatasi waktu”, ujar Prof.Vladan Vuletic, ahli fisika dari MIT yang tidak terlibat dalam riset. “ Akan tetapi, sangat menakjubkan ketika tahu teori ini juga berlaku dalam skala kecil”, lanjutnya.
Ternyata
perjalanan menembus waktu sebenarnya terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, ketika kita naik sepeda atau mendaki gunung. Hanya saja
semuanya terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat, tak sampai sedetik
sehingga kita sering tidak menyadari bahwa kita sudah melompati waktu
se per sekian triliun detik lebih cepat !
Apakah penelitian ini akan terus bergerak hingga mencapai proyek ambisius membuat mesin waktu? Kita lihat saja nanti.
http://news.discovery.com/human/time-dilation-einstein-relativity.html#mkcpgn=rssnws1
http://www.yohanessurya.com/news.php?pid=202&id=170
0 comments:
Post a Comment